REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-–Seluruh pilot pesawat terbang komersial yang akan turun di wilayah Yogyakarta diminta menaikkan ketinggian sebelum melakukan pendaratan di Bandara Adisucipto. Ketinggian yang diharapkan, yaitu 11 ribu kaki sehingga aman dari terjangan abu vulkanik Gunung Merapi. Ketentuan khusus tersebut diberlakukan untuk penerbangan dari arah timur.
Sampai saat ini, menurut Manager Operasional PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta, Halendra YW, pengoperasian bandara sampai saat ini tidak terpengaruh oleh erupsi Gunung Merapi. ‘’Penerbangan masih normal, hanya saja kita minta semua pilot pesawat menaikkan ketinggian pesawat sebelum mendarat,’’ jelasnya Selasa (26/10) malam.
Ia mengatakan, ketinggian tersebut cukup aman dari jangkauan abu yang diperkirakan sampai 1 kilometer atau 10 ribu kaki. Jarak sekitar 1.000 kaki dianggap cukup aman.
Halendra mengatakan, abu vulkanik Merapi cukup berbahaya apabila sampai masuk ke mesin pesawat. ‘’Bila itu terjadi sangat berbahaya,’’ jelasnya.
Menurut dia, malam ini masih tersisa sebanyak delapan penerbangan dari dan ke Yogyakarta. Sementara pesawat ke timur, yakni Bali, baru akan diberangkatan sekitar pukul 21.00. ‘’Mungkin akan dipercepat,’’ jelasnya.