Ahad 07 Nov 2010 06:25 WIB

SBY: Dengan Kritik dan Talkshow tak akan Selesai Jika tanpa Kontribusi

Rep: Yulianingsih/ Red: irf
Presiden SBY
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mulai berkantor di Gedung Agung (istana negara) di Yogyakarta untuk memimpin langsung penanganan bencana Merapi di Jateng dan DIY. "Saya memantau banyak komentar, kritik, talkshow yang itu diperlukan tapi dengan kritik dan talkshow tidak akan selesai jika kita semua tidak berkontribusi. Karena itu jajaran BNPB Pemerintah daerah dan Gubernur, walikota, bupati, polisi dan semua pihak untuk tetap menjalankan dengan sekuat tenaga," tutur dia.

SBY bahkan memimpin rapat yang dihadiri oleh beberapa menteri terkait untuk penanganan bencana itu Sabtu petang. Menteri yang hadir dalam kesempatan itu adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi; Menko Perekonomian Hatta Radjasa; Menkopolhukam Djoko Suyanto; Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri; Menteri ESDM Darwin Saleh; dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono serta Kapolri Komjen Timur Pradopo

Diakui presiden, kedatangannya di Yogyakarta untuk satu agenda tunggal yaitu mendengarkan laporan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas pelaksaanaan kegiatan tanggap darurat bencana Merapi. "Instruski sudah saya keluarkan, saya tidak akan menambah instruksi lain kecuali memastikan apa yang saya perintahkan baik nasional dan daerah sungguh dilaksanakan," tandasnya kepada wartawan di Gedung Agung Yogyakarta.

Menurut presiden, dirinya sudah tiba Jawa Tengah sejak Jumat malam kemarin. "Saya tiba di Semarang dan melanjutkan ke Magelang, disana sambil memantau perkembangan situasi, dan menerima laporan perkembangan dari Kepala BNPB dan pihak lain. Tadi pagi kita lanjutkan perjalanan saya bersama rombongan dari Magelang melalui Purworejo dan sampai di Yogyakarta," tambahnya.

Berdasarkan apa yang sudah didengar dan dilihat langsung tersebut, Presiden mengatakan jika intruksinya untuk tanggap darurat bencana sebagian sudah dilaksanakan. Tetapi sebagian lainnya masih membutuhkan penyesuaian. "Saya mengerti bahwa dalam keadaan krisis dalam situasi itu persoalan sering amat rumit dan penuh dengan dinamika. Sehingga solusi den penyelesaiannya pun tidak selalu sekali jadi," jelas SBY. Presiden juga menegaskan kedatangannya di Yogyakarta untuk memberikan bantuan moral, dan untuk ikut merasakan apa yang dialami oleh masyarakat di DIY dan Jateng.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement