Jumat 19 Nov 2010 21:46 WIB
Pertemuan Anas Urbaningrum-Menteri BUMN

Lily Wahid: Itu Lagu Lama

Rep: AS Priyo/Ant/ Red: Arif Supriyono
Lily Wahid
Lily Wahid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lily Chadidjah Wahid, meyakini pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, di Nippon Kan Restoran, Hotel Sultan tak mungkin hanya memperkenalkan ketua Fraksi Demokrat yang baru Jafar Hafsah. Ia yakin Demokrat bermaksud menitipkan orang-orang yang bisa diangkat menjadi direksi-direksi di BUMN, terutama di BUMN yang gemuk.

Adik kandung mantan presiden KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur itu menambahkan, apa yang dilakukan Anas dan sejumlah anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat adalah lagu lama. "Itu permainan politik. Itu lagu lama dan tak perlu ditutup-tutupi," kata Lily Wahid, Jumat (19/11) di Jakarta.

Ia juga menyayangkan pertemuan tersebut karena orang atau masyarakat tentu memiliki pandangan lain. "Karena dilakukan oleh partai yang menggembar-gemborkan pemberantasan korupsi, pertemuan itu kan jadi aneh. Ini bukan barang baru dan tak perlu ngumpet-ngumpet," kata dia.

Anas meminta agar orang yang menuding bahwa pertemuan tersebut membahas penawaran saham perdana (IPO) Krakatau Steel untuk meminta maaf, Lily malah bersyukur. "Saya katakan bahwa orang yang mengabarkan pertemuan Anas-Mustafa Abubakar, dianggap makan bangkai. Alhamdulillah, saya tidak melakukan fitnah (makan bangkai bangsa sendiri) karena pertemuan itu diakui sendiri oleh Anas dan Jafar. Saya menceritakan kepada wartawan soal pertemuan, tidak bicara soal isi pertemuan," kata anggota Komisi XI DPR itu.

Anas mengakui bersama beberapa orang dari partainya --Bendahara Umum PD, Nazaruddin; Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah; anggota Komisi VI DPR, Ferrari Romawi; Azhari, dan Sutan Bhatoegana-- memang melakukan pertemuan dengan Mustafa Abubakar di Nippon Kan beberapa pekan lalu.

"Tugas saya sebagai ketua umum adalah memperkenalkan ketua fraksi yang baru kepada jajaran pemerintah dimulai dari wapres sampai menteri. Ini agar ketua fraksi punya komunikasi yang baik, makanya aneh kalau dianggap skandal, satu kata pun tidak bicara soal IPO KS, memikirkan pun tidak, kan aneh," ujar Anas.

Bahkan, Anas siap mempertaruhkan jabatan sebagai ketua umum PD dan sebagai politisi selamanya apabila tudingan keterlibatan dirinya dalam kasus IPO Krakatau Steel ada yang bisa membuktikan berdasarkan data dan saksi secara akurat. "Ini pertaruhan kalau bisa dibuktikan ada pembicaraan itu, saya berhenti jadi ketua umum PD dan mundur sebagai politisi selamanya," janji Anas.

Ferarri Romawi pun mengatakan, soal bagi-bagi jatah direksi BUMN juga tidak dibahas sama sekali. Menurut dia, pengurus partai dilarang menjabat sebagai direksi di BUMN. Namun, kalau ada kader Partai Demokrat yang bukan pengurus partai menjadi direksi di salah satu BUMN, tak ada yang salah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement