REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) menjadikan penyanyi Audy Item dan Ari Lasso sebagai "Sahabat Sawit" untuk mempromosikan dan menyosialisasikan manfaat sawit kepada masyarakat luas.
Ketua Umum MAKSI, Prof Dr Ir Tien R Muchtadi, mengatakan pemilihan kedua penyanyi tersebut melalui seleksi dari Dewan Minyak Sawit Indonesia. "Mereka kita pilih sebagai Sahabat Sawit karena memiliki kepedulian yang sangat mendukung kegiatan perkelapasawitan Indonesia," katanya kepada sejumlah wartawan disela-sela seminar tahunan MAKSI di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/12).
Tien menyebutkan ada 10 artis yang menjadi kandidat Sahabat Sawit. Audy dan Ari terpilih setelah melalui seleksi tes dan proper tes yang dilakukan oleh MAKSI secara tertutup beberapa bulan yang lalu.
Ia menjelaskan, tugas Sahabat Sawit nantinya adalah membuat jingle tentang sawit, video klip dan film populer tentang sawit. Para duta juga akan turun ke sekolah-sekolah mengkampanyekan sawit kepada siswa.
Ari dan Audi menyatakan ketertarikan mereka untuk menjadi Sahabat Sawit karena memiliki kepedulian terhadap hal yang bersifat positif. "Saya melihat kegiatan ini banyak manfaatnya dan positif, saya mendukung setiap kegiatan yang positif untuk masyarakat dan lingkungan," kata Ari.
Sementara Audy yang juga Duta Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa sawit memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, sebagai penghasil devisa terbesar dan tanaman yang aman bagi lingkungan. "Sebagai duta lingkungan, saya melihat tidak ada yang salah pada sawit, besar sekali manfaatnya dan ini yang akan kita suarakan kepada masyarakat," katanya.
Ari menambahkan bentuk dukungan yang akan dilakukannya adalah berupa kampanye kepada masyarakat tentang sawit yang sebenarnya, melalui kemampuannya bernyanyi dan menciptakan lagu. Ari dan Audy tampil duet menghibur para peserta seminar yang berlangsung dua hari yakni Rabu (8/12) dan Kamis (9/12).
Seminar Nasional tahunan MAKSI 2010 kali ini mengangkat tema "penguatan potensi dan nilai tambah industri sawit nasional menghadapi isu global dan daya saing internasional".