Jumat 24 Dec 2010 06:55 WIB

PDIP Tunggu PKS Keluar Setgab, Baru Diskusi untuk Berkoalisi

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Stevy Maradona
Ganjar Pranowo
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mengatakan diskusi soal koalisi partainya dengan PKS baru dilakukan jika partai pimpinan Lutfi Hasan itu resmi menarik diri dari sekertariat gabungan (setgab). Ganjar tidak menutup kemungkinan jika kedepannya PDIP dan PKS berkoalisi sebagai partai oposisi.

"Kalau posisinya berbeda seperti sekarang mana mungkin bergabung. Jika memang posisnya sama (di luar pemerintah) baru setidaknya kita membicarakan kemungkinan kerjasama atau koalisi," ujar Ganjar saat dihubungi Republika, Kamis (23/12).

Dia memandang, apa yang terjadi di setgab tak terlepas dari pragmatisme koalisi yang dibangun. Setgab, ujarnya, hanya kartel politik yang dibuat untuk mengakomodir kepentingan kelompok tertentu.

"Kita bisa lihat, awal terbentuknya setgab. Ini untuk meredam gejolak yang saat itu timbul yaitu kasus Century. Setelah Sri Mulyani keluar kabinet, setgab dibentuk, Ical (Aburizal Bakrie) masuk, dan Hatta (Radjasa) tersingkir (sebagai ketua koalisi)," kata dia.

Karena itu dia merasa setgan tidak efektif untuk mengakomodir seluruh kepentingan. "Setgab hanya mengakomodasi kepentingan kelompok dan menyandra kepentingan rakyat--di mana hasil dari setgab itu adalah untuk kelompok pribadi," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement