REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Demokrat menebar wacana Ani Yudhoyono maju sebagai capres di 2014. Sebagai pasangannya, sejumlah nama mulai diramal-ramal, termasuk Ketum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Namun menurut survei Indo Barometer, tingkat keterpilihan Ani Yudhoyono ternyata masih jauh di bawah sejumlah tokoh nasional lainnya. Dalam survei yang dilakukan Indo Barometer, Agustus 2010, misalnya, nama Ani Yudhoyono ada di posisi keenam.
Sebanyak 1.200 responden di 33 provinsi ditanya, jika Pilpres terjadi pada Agustus 2010, siapakah yang mereka pilih. Pilihan pertama adalah Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebanyak 21,8 persen responden.
Lalu disusul Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketum DPP Golkar Ical Bakrie, Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar, barulah Ani Yudhoyono.
Sebanyak 3,4 persen responden mengaku akan memilih Ani Yudhoyono. Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan melihat hasil survei ini posisi Ani Yudhoyono masih bisa didongkrak lagi bila benar-benar ingin maju pada 2014.
"Bu Ani terbukti sudah cukup dikenal di masyarakat. Tinggal dari Demokrat serius mendongkrak dia dan kesediannya mau atau tidak. Karena sebelumnya ia sudah menyatakan tidak mau maju," kata Qodari.
Salah satu pendukung Ani Yudhoyono menggantikan SBY adalah Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Qodari menilai, banyak suara internal Demokrat yang ingin mengasosiasikan capres 2014 dengan klan SBY.