REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Amerika Serikat diketahui berusaha meminta data-data pribadi pengguna jejaring sosial Twitter. Permintaan ini diajukan oleh AS untuk mengejar orang-orang yang terlibat dengan WikiLeaks.
Demikian dokumen terbaru yang dibeberkan WikiLeaks. Pemerintah AS melalui Pengadilan Federal di Virginia meminta Twitter membuka informasi akun orang-orang berikut: Julian Assange, Prajurit Bradley Manning, Rop Goggrijp, peretas komputer asal Belanda, Birgitta Jonsdottir (anggota parlemen Islandia) dan mantan sukarelawan WikiLeaks.
Permintaan AS itu menyangkut: nama akun, nama pengguna, alamat surat elektronik, alamat rumah, dan data koneksi akun. Kantor berita CNN yang mendapat kopian dokumen permintaan tersebut mengatakan belum dapat memverifikasi dokumen itu. Sementara Departemen Kehakiman AS mengatakan tidak akan berkomentar soal isu ini.