Senin 10 Jan 2011 19:19 WIB

Duh, Israel Kembali Hancurkan Situs Bersejarah Palestina untuk Permukiman

Bangunan bekas rumah Grand Mufti Jerusalem dihancurkan
Foto: .
Bangunan bekas rumah Grand Mufti Jerusalem dihancurkan

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Irving Moskowitz, miliuner asal Amerika Serikat  menghancurkan bagian dari hotel Yerusalem untuk membangun perumahan pemukim. Kritikus menilai, langkah Moskowitz membangun 20 rumah di lokasi bekas situs bersejarah Palestina akan mengobarkan situasi yang sudah tegang.  Irving Moskowitz membeli bangunan pada tahun 1985.

Hari ini, peralatan berat digunakan untuk meratakan bagian dari Shepherd Hotel yang bersejarah di Jerusalem Timur  untuk membuat jalan bagi sebuah permukiman Yahudi baru. Pekerjaan dimulai tanpa peringatan di pagi hari, dan dalam beberapa jam sayap dari hotel di lingkungan Palestina Sheikh Jarrah  menjadi reruntuhan.

Bangunan itu dulunya merupakan tempat tinggal Haji Amin al-Husseini, mantan grand mufti Jerusalem. Bangunan ini menjadi rebutan setelah rencana kontroversial  Irving Moskowitz  yang sangat pro-permukiman untuk membangun tempat tinggal kaum Yahudi di sana. Keluarga Husseini kembali menggugat kepemilikan bangunan itu.

Baik pemerintah AS dan Inggris telah menyatakan keberatan untuk penggantian hotel dengan permukiman Yahudi. Jerusalem Timur dianeksasi oleh Israel pada tahun 1967, dan pembangunan permukiman adalah ilegal menurut hukum internasional. Hotel ini dinyatakan sebagai status quo setelah 1967. Persetujuan diberikan tahun lalu oleh perencanaan distrik Jerusalem dan dewan bangunan untuk menghancurkan bagian dari bangunan untuk membuat jalan bagi 20 unit rumah.

Sheikh Jarrah telah ditargetkan oleh pemukim garis keras selama beberapa tahun terakhir, dan sejumlah keluarga Palestina telah diusir dari rumah mereka. Israel mengatakan orang-orang Yahudi memiliki hak untuk membangun dan tinggal di mana saja di kota itu. Daerah ini telah menjadi titik fokus untuk protes mingguan oleh penduduk setempat dan Israel sayap kiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement