REPUBLIKA.CO.ID, Sebelum meledakkan bom yang dibawanya di Bandara Internasional Domodedovo Moskow, Rusia pada Senin (24/1) kemarin, pelaku sempat berteriak kepada para warga yang berada di bandara tersebut. Dengan suara lantang, ia meneriakkan "saya akan bunuh kalian semua". Demikian dilaporkan media setempat, Selasa (25/1).
Sang pelaku membawa koper dan masuk menuju Bandara Moscow yang saat itu tengah sibuk-sibuknya. Dan tidak berapa lama, tiba-tiba sebuah ledakan keras mengguncang di ruang tunggu kedatangan. Spekulasi pun dilontarkan para pendukung Kremlin, bahwa aksi itu merupakan tindakan teror.
Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan sedikitnya 35 orang meninggal dunia. Sekitar 86 dilarikan ke rumah dan sebanyak 94 lainnya dalam kondisi luka berat. Sementara laporan lainnya mengatakan, sebanyak 130 orang dalam keadaan sekarat.
Para saksi mengatakan, pelaku bom bunuh diri berteriak, "saya akan membunuh kalian semua," ujarnya sebelum sang pelaku meledakkan tentengannya, seperti dilaporkan The Independent.
Sebelumnya, Walikota Moskow Sergei Sobyanin berjanji bahwa pemerintah kota akan membayar 2 juta rubel atau senilai 67 dolar AS sebagai kompensasi kepada keluarga yang kerabatnya tewas pada ledakan di Bandara Internasional Domodedovo Moskow pada Senin (24/1) kemarin.
Laporan awal menunjukkan bahwa bom diledakkan oleh pengebom bunuh diri yang menjadi penumpang pesawat yang mendarat di bandara tersebut pada pukul 16.40 waktu setempat (pukul 20.40 WIB).
Setiap korban yang terluka akan mendapatkan 1,5 juta rubel (50.300 dolar AS) dan mereka yang mengalami luka lebih ringan akan menerima 1 juta rubel (33.500 dolar AS) kata Sobyanin. Setidaknya 35 orang tewas dan 180 orang terluka akibat ledakan itu.