Rabu 26 Jan 2011 15:12 WIB

Rencana Kenaikan Gaji Presiden dan Pejabat Dipertanyakan

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Johar Arif
Kotak \'Koin untuk Presiden\' beredar di DPR menyusul curhat Presiden SBY soal gajinya yang tak naik-naik.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kotak \'Koin untuk Presiden\' beredar di DPR menyusul curhat Presiden SBY soal gajinya yang tak naik-naik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Sekertaris Fraksi Demokrat DPR, Saan Mustopa, mempertanyakan langkah Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, yang berencana menaikkan gaji Presiden dan sejumlah pejabat negara. Langkah itu dipandangnya tidak tepat dan akan menimbullkan persepsi yang salah di masyarakat.

“Momentumnya sangat tidak tepat. Saya juga tidak tahu mengapa Menkeu mengumumkan hal itu, padahal presiden sendiri tidak menginginkan kenaikan gaji,” kata Saan saat dihubungi Republika, Rabu (26/1).

Rencana kenaikan gaji presiden dan pejabat negara dilontarkan Menkeu menyusul curhat (pernyataan) presiden bahwa gajinya tak naik-naik selama tujuh tahun. Menurut Saan, pernyataan presiden soal gajinya dalam rapat dengan TNI dan Polri itu merupakan guyonan.

Presiden, kata dia, ingin memotivasi prajurit agar giat bekerja tanpa mempedulikan naik atau tidaknya gaji. “Bukannya presiden ingin naik gaji. Kalaupun ada kenaikan gaji, Menkeu harusnya mencari momentum yang tepat,” kata dia.

Dia enggan menuding adanya pihak yang sengaja memanfaatkan momentum pernyataan presiden untuk menaikkan gaji. Menurutnya, hal tersebut bisa ditangkap sendiri oleh masyarakat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement