Jumat 28 Jan 2011 19:11 WIB

Tidak Ada Agenda untuk Masukan Buku SBY

Rep: Ichsan Emrald Alamsy / Red: Didi Purwadi
Buku-buku seri \'Lebih Dekat dengan SBY\'
Foto: Antara
Buku-buku seri \'Lebih Dekat dengan SBY\'

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, menegaskan bahwa tidak ada  agenda untuk memasukkan seri buku 'Lebih Dekat dengan SBY'. Hal ini untuk mengomentari praktisi pendidikan yang menyatakan ada agenda setting saat Kementerian Pendidikan Nasional mengeluarkan peraturan pendidikan karakter bangsa.

‘’Tidak ada agenda setting. Saya sendiri ketua tim perumusan Peraturan Menteri Pendidikan soal pendidikan pengembangan karakter bangsa,’’ tegasnya kepada Republika, Jumat (28/1).

Dia menjelaskan bahwa hal ini ialah proses biasa yang tiap tahun diadakan Kemdiknas melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Kemdiknas tiap tahun mengundang penerbit untuk memasukkan bukunya. Mereka pun menilai tiap buku tersebut apakah layak atau tidak masuk materi pengayaan.

‘’Saya rasa ini prosedur biasa ketika buku tersebut diperiksa para ahli yang independen,’’ paparnya. Apalagi, menurutnya, ada 807 buku yang sepuluh diantaranya serial SBY. Sehingga, ia pun menolak dengan keras jika ada pihak yang menghubung-hubungkan hal ini dengan upaya secara sengaja Kementerian Pendidikan untuk memasukkan buku ini.

Hal ini sekaligus menjawab komentar Retno Listyarti, Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta, yang menduga ada perencanaan dari pusat. Dia menilai pihak pusat secara sengaja memasukkan buku seri SBY ini sebagai materi pengayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement