REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Desas-desus itu terlanjur tersebar. Menteri Pertahanan Jerman, Karl-Theodor zu Guttenberg, disebut-sebut mencontek disertasi untuk meraih gelar PhD dari University of Bayreuth.
Gerah dengan tudingan itu, hari ini dia menggelar konferensi pers. Menurutnya, ia menyelesaikan disertasi tahun 2006 dan tanpa mencontek siapapun.
Namun koran Suddeutche Zeitung yang pertama kali memberitakan, bersikukuh mereka punya bukti bahwa zu Guttenberg seorang plagiat. Banyak bagian dari tesisnya yang seolah men-copy-paste karya orang lain. Mereka tak gentar kendati sang menteri menyebut tudingan itu sebagai "absurd".
Menteri Pertahanan Jerman adalah seorang populis. Kariernya moncer di usia sangat muda. Saat berusia 39 tahun, ia menjadi anggota parlemen dari partai konservatif pimpinan Angela Merkel. Delapan tahun kemudian, dia dipercaya masuk kabinet.
Disertasinya, berjudul Constitution and Constitutional Treaty: Constitutional Developments in the US and EU rampung tahun 2006 dan di tahun yang sama ia meraih gelar itu.
Koran Suddeutche Zeitung mengklaim zu Guttenberg mengkopi tak hanya bab-bab tertentu saja. "Tapi juga kata demi kata, baik dari klipping artikel koran dan sumber literatur lain tanpa menyebutkan sumbernya. Ada satu yang disebutkan sumbernya, namun penyebutannya salah.
Sembari menolak tuduhan plagiarisme, menteri mengatakan kepada wartawan ia senang untuk memeriksa apakah memang ada kelalaian atau kesalahan dalam 1.200 catatan kaki. Makalah ini menunjukkan dia berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan disertasi sambil bekerja sebagai anggota parlemen.
Sementara itu, pihak universitas berjanji akan menyelidiki tuduhan penjiplakan itu. Bila benar, gelarnya bisa jadi bakal dicabut.