Sabtu 26 Feb 2011 11:54 WIB

257 WNI Tiba di Tunisia, Pemerintah Siapkan Dua Kloter Penerbangan

Sebagian warga negara asing telah meninggalkan Libya. Tampak warga Yunani yang dievakuasi dari Libya (kiri) disambut keluarganya di Athena, Kamis (24/2).
Foto: AP
Sebagian warga negara asing telah meninggalkan Libya. Tampak warga Yunani yang dievakuasi dari Libya (kiri) disambut keluarganya di Athena, Kamis (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah sedang mengupayakan dua kloter penerbangan lagi untuk mengungsikan warga negara Indonesia yang terjebak dalam gejolak politik di Libya, sementara 257 WNI telah tiba di Tunisia, Sabtu (26/2) dinihari. Dalam pesan singkatnya, Asisten Staf Khusus Presiden, Imelda Sari, menjelaskan bahwa dari 870 WNI di Libya, 257 di antaranya telah dievakuasi dari Tripoli menggunakan pesawat carter Tunis Air dan tiba di Tunis pada Jumat malam waktu setempat.

"Sebanyak 80 orang telah ditampung di rumah Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, selebihnya berada di rumah para staf Kedutaan Besar Indonesia Tunis karena sifatnya darurat," kata Imelda.

Sementara itu menurut Imelda , Kementerian Luar Negeri juga telah memberangkatkan empat stafnya dengan berbekal logistik, telepon satelit, serta rompi antipeluru guna membantu proses evakuasi di Tripoli. "Laporan yang masuk dari KBRI Tripoli menyebutkan adanya kendala evakuasi karena harus melakukan penjemputan WNI dari rumah ke rumah, pembelian air minum juga dibatasi hanya untuk kegiatan memasak, ditambah dengan kelangkaan bahan makanan akibat situasi politik yang tidak menentu," katanya.

Imelda mengatakan bahwa atase pertahanan KBRI di Kairo,Mesir juga akan diberangkatkan ke Tunis pada Sabtu malam. "Untuk memperlancar upaya evakuasi, Athan KBRI Mesir akan dikirim ke Tunis pada Sabtu malam, guna membantu penanganan warga berdasarkan pengalaman evakuasi WNI yang sebelumnya telah dilakukan di Mesir," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Jumat, mengatakan bahwa setelah ditampung di KBRI Tunisia, 201 karyawan PT (Persero)Wika (Wijaya Karya) akan melanjutkan penerbangan ke Indonesia menggunakan maskapai Emirates.

Gelombang eksodus evakuasi warga asing dari Libya disebabkan oleh gejolak politik yang meminta pengunduran diri pemimpin negara itu, Kolonel Muammar Gaddafi, yang telah berkuasa selama 41 tahun.

Aksi protes yang berlangsung selama lebih dari sepekan juga telah merenggut lebih dari 1.000 korban jiwa, menurut laporan beberapa media. WNI di Tunisia sendiri telah dievakuasi ke tanah air pada Januari, setelah krisis politik di negara itu yang berujung pada tumbangnya rezim pemerintahan Presiden Zine Al Abidin Ben Ali pada 14 Januari.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement