REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tunisia melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Ahas (27/2) telah menerima 253 warganegara Indonesia yang dievakuasi dari Libya.
Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, dan Pelaksana Harian Direktur Keamanan Diplomatik Kementerian Luar Negeri, Samsu Riza,l menyambut kedatangan mereka di Bandara Internasional Tunis Carthage, Sabtu, yang menggunakan pesawat A-300 milik Tunisair yang disewa KBRI Tunisia.
Muhammad Ibnu Said menyampaikan pesan Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa bahwa tugas pemerintah melindungi semua WNI yang berada di luar negeri. Ia berharap evakuasi dapat berjalan lancar sehingga seluruh WNI yang masih berada di Libya sampai dengan selamat di Tanah Air
Ia mengatakan meskipun sebagian WNI tersebut tidak memiliki dokumen lengkap dan visa namun proses evakuasi di Bandara Tunisia berjalan lancar. Itu dimungkinkan berkat kerja sama dan koordinasi antara KBRI Tunisia dengan Kementerian Luar Negeri Tunisia, polisi perbatasan Tunisia dan otoritas imigrasi Tunisia, yang memberi izin masuk kepada WNI eks-Libya ke Tunisia dengan "visa on arrival".
Sebanyak 253 WNI tersebut kemudian dibawa ke Wisma Duta untuk menerima pengarahan dan pesan-pesan dari Menlu yang disampaikan oleh Duta Besar. Mereka juga memperoleh kebutuhan mendesak seperti perawatan medis, makanan, minuman, pakaian, dan konseling.
KBRI Tunisia mendata kembali WNI itu untuk kelengkapan dokumen dan pembagian akomodasi serta rencana persiapan kepulangan ke Indonesia atau keperluan lain untuk penetapan langkah berikutnya.
Berdasarkan inventarisasi KBRI Tunisia dari 253 WNI itu terdiri atas 201 pekerja PT Wika, 22 orang tenaga kerja wanita, 12 orang tenaga kerja perusahaan lain, dan 18 mahasiswa. Sebelumnya pada Jumat (25/2), KBRI Tunisia telah mengevakuasi enam orang WNI yang bekerja di sebuah perusahaan konstruksi Malaysia di Tripoli, ibu kota Libya.
Keenam TKI tersebut dievakuasi ke Tunisia dengan pesawat Tunisair dan saat ini telah berada dalam perlindungan KBRI Tunisia.
Seluruh WNI eks-Libya yang telah tiba di Tunisia saat ini telah ditempatkan pada posko-posko yang disediakan KBRI Tunisia yang terdiri atas Wisma Duta (posko 1), KBRI Tunis (posko 2), rumah-rumah "home-staff" (posko 3), dan penginapan sementara (posko 4).
Untuk sementara, 80 orang WNI ditampung di Wisma Duta, 30 orang di KBRI Tunisia, 20 orang di rumah-rumah "home-staff", dan 129 orang di hotel.
Pemulangan WNI akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, sejumlah 201 orang pekerja PT Wika akan dipulangkan ke Tanah Air berdasarkan ketersediaan kursi pesawat reguler karena para pekerja Wika masing-masing telah mempunyai tiket pesawat penerbangan Emirat.
WNI lainnya akan dievakuasi ke Indonesia pada tahap selanjutnya, menunggu instruksi lebih lanjut dari Satgas Evakuasi WNI di Jakarta.