REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menerima kunjungan dua anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Lily Chadidjah Wahid dan Effendi Choirie, yang terancam pergantian antar-waktu (PAW). "Kunjungan Bu Lily dan Gus Choy (panggilan Effendy Choirie untuk menanyakan apakah pimpinan DPR RI sudah menerima surat pergantian antar-waktu (PAW) dari Partai Kebangkitan Bangsa," kata Priyo Budi Santoso, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Lily Chadidjah Wahid dan Effendy Choirie terancam diberhentikan dari DPR RI atau PAW karena sikapnya yang mendukung usulan hak angket pajak. Menurut Priyo, Lily Wahid dan Effendy Choirie menyampaikan argumentasinya selama sekitar setengah jam, termasuk menanyakan apakah pimpinan DPR RI menerima surat PAW dari PKB. "Saya katakan, kalau pimpinan DPR RI belum menerima surat PAW dari PKB," katanya.

Menurut Priyo, pada pertemuan itu Lily Wahid dan Effendy Choirie juga mengatakan, mereka belum menerima surat PAW dari PKB tapi informasi yang mereka terima PKB akan memberhentikan mereka sebagai anggota DPR RI. Priyo memperkirakan, pimpinan DPR RI lainnya seperti Marzuki Alie dan Taufik Kurniawan akan merasa sangat berat menyetujui surat PAW dari PKB karena terkait dengan hubungan psikologis. "Lily Wahid dan Gus Choy kita kenal benar, populer, dan banyak menyuarakan aspirasi rakyat," katanya.

Menurut Priyo, dirinya tidak mau mencampuri internal PKB tapi sangat disayangkan jika figur seperti Lily Wahid dan Effendy Choirie sampai di-PAW. Kalau PKB sampai mem-PAW Lily Wahid dan Effendy Choiri, kata dia, maka PKB akan tercatat sebagai partai pertama yang melakukan PAW anggota terbaiknya karena perbedaan pendapat, maka PKB akan membayar sangat mahal.

"Padahal, perbedaan pendapat di paripurna adalah dinamika yang biasa terjadi. Ini harga yang sangat mahal," katanya. Menurut Priyo, sebagai pimpinan DPR RI dirinya akan melakukan komunikasi dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Fraksi PKB DPR RI Marwan Jakfar, terkait efek psikologis jika dilakukan PAW.

Ikuti Whatsapp Channel Republika