REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Pasukan keamanan Iran pada Selasa menembakkan gas air mata dalam bentrokan di Teheran dengan pemrotes antipemerintah meminta pembebasan dua pemimpin oposisi, menurut laporan dari jejaring oposisi. Kaleme.com dan Sahamnews.org, jejaring milik pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, melaporkan perseteruan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan yang terjadi dekat Universitas Teheran dan beberapa bagian dalam ibu kota, termasuk di Lapangan Azadi atau Lapangan Kebebasan.
Mereka mengatakan pasukan keamanan, menembakkan gas air mata dalam jumlah banyak ke arah demonstran yang menyerukan "Ya Hossein, Mir Hossein" dalam dukungan kepada Mousavi. Pemrotes juga menyerukan "Kematian untuk Diktator!" mengisyaratkan kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, target utama unjuk rasa tersebut.
Jejaring oposisi lain Rahesabz.net melaporkan bahwa polisi menahan lima orang di Teheran selama demonstrasi berlangsung, sementara 10 pemrotes ditahan di kota terbesar kedua Iran, Mashdad. Sahamnews.org menyatakan, pengunjuk rasa semula berkumpul dalam beberapa kelompok kecil secara sporadis di dekat Lapangan Azadi tetapi diserang secara merata oleh pasukan khusus polisi.
Beberapa protes anti-pemerintah dilakukan oleh sekelompok oposisi untuk meminta pembebasan Mousavi dan Karroubi, yang statusnya tidak jelas pada Selasa ketika jejaring milik mereka mengklaim kedua orang tersebut telah dipenjara, sementara para pejabat menyangkal hal itu. Kaleme.com mengatakan bahwa sejumlah kelompok orang berjalan di trotoar lapangan dan jalan besar Teheran sebagai upaya untuk melakukan beberapa demonstrasi, terutama di dekat Universitas Teheran.
Tetapi jejaring surat kabar nasional Iran menyebutkan bahwa Teheran dalam keadaan tenang dan berjalan seperti biasa. Iran melarang media asing melakukan peliputan protes di lokasi unjuk rasa pihak oposisi.