Sabtu 05 Mar 2011 09:53 WIB

Oposisi Libya: Rezim Gaddafi tidak Pantas Diajak Berunding

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,Wakil Sekjen Front Nasional Penyelamatan Libya, Muhammad Ali Abdullah, menolak kemungkinan segala bentuk perundingan dengan diktator Muammar Gaddafi.

Televisi al-Arabiya Jumat malam (4/3) melaporkan, pernyataan itu dikemukakan Ali Abdullah menyusul usulan mediasi oleh Presiden Venezuela, Hugo Chavez, untuk mengakhiri krisis dan instabiltias di Libya. Ditambahkannya, satu-satunya opsi atas kondisi di Libya adalah perjuangan hingga tergulingnya rezim Gaddafi. Menurutnya, perundingan damai dengan rezim Gaddafi tidak mungkin terwujud.

Dalam wawancaranya dengan televisi al-Arabiya, Ali Abdullah mengatakan, para penentang rezim Gaddafi saat ini beraktivitas di dalam Dewan Nasional yang saat ini merupakan satu-satunya lembaga kerakyatan Libya.

Menyinggung bahwa saat ini rezim Gaddafi tengah mencari tempat perlindungan, Ali Abdullah mengatakan, "Setelah 42 tahun berkuasa dan penumpahan darah ribuan orang, rezim Gaddafi tidak lagi memiliki kelayakan untuk mengadakan perundingan damai."

Terkait brutalitas pasukan pro-Gaddafi dalam menumpas gerakan rakyat, Ali Abdullah menegaskan, "Rakyat revolusioner Libya dalam perjuangan ini tidak akan putus asa dan tetap berjuang menentang rezim diktator."

Di bagian lain pernyataannya, Ali Abdullah mengimbau masyarakat internasional untuk mendukung dan membantu gerakan rakyat Libya.

Adapun terkait, kemungkinan dukungan Liga Arab terhadap revolusi Libya, tokoh oposisi Libya ini mengatakan, "Sejarah telah membuktikan bahwa negara-negara Arab khususnya Liga Arab menolak mendukung rakyat Libya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement