Ahad 06 Mar 2011 17:07 WIB

Bamsoet: Masyarakat Anggap Reshuffle Tontonan Kemarahan Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bambang Soesatyo, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan publik kini meyakini 'reshuffle' kabinet bukan jaminan efektivitas Pemerintahan koalisi ini akan lebih baik. "Malahan, isu 'reshuffle' kabinet akhir-akhir ini hanya dimaknai publik sebagai manuver politik Pemerintah untuk menutup-nutupi kelemahannya," katanya, Ahad.

Apalagi jika alasan utama 'reshuffle' kabinet, menurutnya, semata-mata karena kemarahan partai tertentu dan Presiden.

"Jelas bahwa untuk meraih kembali kepercayaan dan keyakinan rakyat, Presiden justru harus memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kepemimpinannya di kabinet maupun koalisi," tandas Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar (PG) ini.

Publik sudah yakin, lanjutnya, kunci peningkatan kinerja Pemerintahan sekarang ini ialah efektivitas kepemimpinan Presiden dan bukan semata-mata 'reshuffle' kabinet. "Karena itu, publik melihat nafsu merombak formasi kabinet sebagai tontonan tentang bagaimana Presiden dan Partai tertentu melampiaskan kemarahan pasca gugurnya usul hak angket (mafia) pajak di DPR RI," tandasnya.

Yakni, demikian Bambang Soesatyo, marah karena satu-dua anggota koalisi konsisten bersikap kritis. Seharusnya mereka introspeksi, karena gagal mengelola koalisi sebagaimana mestinya. "Idealnya, acuan 'reshuffle' adalah pandangan obyektif tentang kinerja kabinet, bukan semata-mata karena alasan marah terhadap anggota koalisi," tegasnya.

Satu-satunya upaya relevan dan mendesak untuk dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurutnya, ialah segera memperbaiki efektivitas kepemimpinannya. "Jika kinerja Pemerintah mumpuni, keyakinan dan kepercayaan rakyat datang dengan sendirinya, tanpa perlu program pencitraan," pungkas Bambang Soesatyo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement