REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait, menyatakan, manuver yang terjadi di antara partai-partai politik pendukung pemerintah akan menurunkan legitimasi masyarakat terhadap partai-partai politik tersebut. "Kemelut tersebut lebih menunjukkan partai-partai politik anggota koalisi lebih berorientasi pada kekuasaan daripada memperjuangkan dan melaksanakan aspirasi masyarakat," kata Maruarar pada diskusi "Parpol Rebutan Kekuasaan, SBY Bingung, Rakyat Ditinggalkan" di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Politisi yang biasa disapa Ara ini mengemukakan, sebagian masyarakat saat ini tidak percaya kepada parpol koalisi karena sikapnya berubah-ubah dan tidak konsisten dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Di tengah kemelut partai-partai politik anggota koalisi, menurut dia, PDI Perjuangan juga ditawari untuk bergabung dalam pemerintahan dan koalisi, tapi PDI Perjuangan tetap bersikap konsisten untuk berada di luar pemerintahan.
"Sikap konsisten ini merupakan keputusan kongres yang harus dihargai oleh seluruh kader partai, termasuk Ibu Megawati Soekarnoputri," katanya. Anggota Komisi XI DPR RI ini menjelaskan, ada tiga pertimbangan utama mengapa PDI Perjuangan bersikap konsisten untuk berada di luar pemerintahan.
Pertama, PDI Perjuangan menghargai aspirasi masyarakat, terutama konstituen di seluruh Indonesia yang menginginkan agar PDI Perjuangan tetap berada di luar pemerintahan. "Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia juga menyimpulkan, lebih baik PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan," katanya.
Kedua, kedua hasil Kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010 memutuskan, PDI Perjuangan tetap berada di luar pemerintahan. Menurut dia, keputusan kongres itu merupakian hal yang sakral dan dihargai oleh seluruh kader PDI Perjuangan.
"Jika ada kader PDI Perjuangan yang berani menerima tawaran bergabung di pemerintahan, maka kader tersebut akan dipecat karena tidak loyal," katanya.
Ketiga, PDI Perjuangan memiliki cara pandang yang berbeda dengan pemerintah saat ini, sehingga tidak bergabung dalam pemerintahan. Menurut dia, PDI Perjuangan tidak selalu berorientasi kepada kekuasaan tapi lebih kepada kerakyatan.