Sabtu 12 Mar 2011 16:31 WIB

Penerbangan Denpasar-Tokyo Kembali Normal

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--General Manager PT (Persero) Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali, Purwanto mengatakan, hingga saat ini aktivitas penerbangan dari dan ke Jepang kembali normal pascagempa bumi dan tsunami melanda negeri tersebut.

"Memang pada Jumat (11/3) siang penerbangan dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Jepang sempat ditunda (delay), namun malam harinya pukul 21.00 Wita sudah kembali dibuka," kata Purwanto saat dihubungi di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, pada Jumat malam Garuda Indonesia melayani penerbangan ke Jepang menggunakan tiga pesawat. "Maskapai PT Garuda Indonesia itu melayani tujuan Osaka, Nagoya dan Narita, pergi pulang, dan pada Sabtu (12/3) aktivitas penerbangan itu telah normal," katanya.

Purwanto mengatakan, sejak maskapai Jepang (JAL) tahun 2010 menutup menerbangan ke Bali, warga masyarakat atau wisatawan Jepang yang ingin berlibur ke Indonesia dilayani Garuda Indonesia. "Pascagempa bumi di Jepang, hingga saat ini Di Bandara Internasional Ngurah Rai belum ada peningkatan wisatawan Jepang yang hendak balik ke negaranya," katanya menjelaskan.

Namun, pada Jumat (11/3) malam terdapat puluhan wisatawan asal Jepang yang sedang berlibur di Bali mengaku kaget mendengar berita terjadinya gempa bumi yang mengakibatkan tsunami tersebut.

Koji Sato, wisatawan asal Tokyo mengatakan, dirinya sempat kaget mendengar berita tsunami itu. Karena di daerah yang terkena gelombang pasang, seperti Kota Sendai kerabatnya banyak bekerja di kota tersebut.

"Saya berupaya menghubungi saudara saya yang bekerja di sana via telepon seluler untuk menanyakan keadaan dan keselamatan dirinya, tetapi hingga kini belum bisa dikontak," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement