REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Empat orang dosen dari Universitas Bengkulu yang sedang menempuh pendidikan di Jepang dinyatakan selamat dari bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda bagian utara negara itu. "Kami sudah bisa mengontak mereka dan empat staf pengajar Universitas Bengkulu yang menempuh pendidikan doktor di Jepang dalam kondisi selamat," kata Kepala Humas Universitas Bengkulu Suharyanto di Bengkulu, Selasa.

Sebelumnya sempat dikabarkan keempat dosen tersebut kehilangan kontak dengan keluarga mereka.

Namun sejak Senin (14/3) mereka sudah bisa dihubungi dan kondisinya dipastikan selamat. "Mungkin terjadi gangguan peralatan komunikasi akibat gempa yang menimbulkan tsunami itu, tapi sekarang sudah lancar, mereka juga sudah menjelaskan kondisinya lewat akun jejaring sosial," jelasnya.

Empat staf dosen tersebut, tiga di antaranya mengajar di Fakultas MIPA yakni Muorina Adfah dan Asdim yang menempuh pendidikan di Gifu University dan Ashar Muda Lubis di Chiba University. Sedangkan seorang staf pengajar di Fakultas Pertanian yakni Ridwan Yahya yang sedang menempuh studi Doktor di Kyoto University. "Lokasi mereka juga jauh dari pusat wilayah bencana, tapi tetap ikut merasakan gempa berkekuatan 8,9 skala Richter itu," katanya.

Untuk sementara kata dia belum ada keputusan apakah keempat dosen tersebut akan dipulangkan ke Indonesia. Jika dilihat dari lama studinya, hanya satu orang yang akan selesai dalam waktu dekat. Sedangkan tiga orang dosen lainnya baru setengah jalan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika