REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Rusia, Selasa mengatakan pihaknya siap mengevakuasi tentara dan warga sipil dari kepulauan Kuril Pasifik dan pulau Sakhalin jika bahaya nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak akibat gempa dan tsunami di Jepang memburuk. Kepulauan Kuril terletak utara pulau Hokkaido utara Jepang dan empat pulau paling selatan di gugusan itu masih diklaim Tokyo, dalam sengketa yang menghambat penandatanganan perjanjian perdamaian seusai Perang Dunia II.
Sakhalin adalah satu pulau yang jauh lebih luas dengan penduduk setengah juta jiwa yang terletak persis di lepas pantai Timur Jauh Rusia dan menjadi pusat penting bagi industri minyak dan gas. "Para perwira militer di kawasan itu mengawasi situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang," kata seorang juru bicara distrik Timur Jauh militer kepada kantor berita RIA Novosti.
"Kami siap melakukan pengevakuasian militer, keluarga mereka dan penduduk sipil, jika kebutuhan meningkat," kata juru bicara itu. Juru bicara itu mengatakan evakuasi akan dilakukan oleh kapal-kapal dari Armada Pasifik Rusia serta pesawat militer. Mereka yang diungsikan itu akan ditampung di faslitas mliter di wilayah-wilayah Vladivostok dan Khabarovsk di Rusia daratan.
Para pejabat Rusia masih belum memperingatkan menyangkut bahaya radiasi dari PLTN Fukushima kendatipun dekat dengan Timur Jauh Rusia, dan mengatakan data yang diperoleh belum menunjukkan adanya bahaya besar. Sementara itu, Kremlin mengatakan pihaknya siap meningkatkan pasokan energi ke Jepang untuk mengatasi kekurangan bahan bakar itu akibat gempa berkekuatan 8,9 skala Richter, dalam satu tindakan yang menurut beberapa pengamat dapat memperbaiki hubungan antara kedua negara.