Rabu 23 Mar 2011 20:54 WIB

Walah...Rakyat Jepang Menderita, Militer AS Malah Kabur

Anak korban tsunami di Jepang
Foto: SECURE.SAVETHECHILDREN.ORG
Anak korban tsunami di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,Di tengah-tengah penderitaan warga Jepang akibat bancana gempa dan tsunami yang menelan korban ribuan orang serta mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit, militer Amerika Serikat yang ditempatkan di negara ini malah memilih kabur ketimbang memberikan bantuan terhadap warga Jepang.

Di saat para petinggi nuklir Jepang sangat berharap pada bantuan Amerika untuk menanggulangi penyebaran radioaktif reaktor nuklir Fukushima, armada 7 angkatan laut AS dalam statemennya menyatakan akan menarik sementara armadanya dari lokasi bencana di Jepang akibat penyebaran radioakfit. Mengingat sikap militer AS yang ditempatkan di Jepang dalam menghadapi bencana yang dialami rakyat negara ini maka timbul pertanyaan keuntungan apa yang diraih Jepang dengan mengizinkan penempatan militer Amerika di negaranya ?

Sementara itu, AS dengan tak kenal lelah baik secara transparan maupun rahasia menjadikan negara dunia sebagai mintra-mitranya demi menjaga kepentingan Washington khususnya di era perang dingin. Hal ini juga berdampak pada perebutan pengaruh oleh blok Barat dan Timur serta maraknya persaingan penjualan senjata. AS dan Uni Soviet kala itu berlomba membangun pangkalan militernya di berbagai belahan dunia demi menjaga kepentingan masing-masing.

Meski musuh utamanya (Uni Soviet) runtuh, namun AS tak bersedia menghentikan pembangunan pangkalan militernya di negara lain. Malah Washington kian bersemangat meningkatkan peran militernya di dunia. Tersebarnya pangkalan militer AS di berbagai dunia memungkinkan Washington menebarkan pengaruh dan kepentingannya. Tak hanya itu, politik, ekonomi dan militer AS juga terbantu dengan adanya pangkalan militer seperti ini.

Fungsi lain pangkalan militer AS di negara lain adalah membentuk negara dan pemerintahan sesuai keinginan Gedung Putih. Namun di sisi lain, negara kawasan menjadi pihak yang paling dirugikan dengan adanya pangkalan militer AS.

Sementara itu, Jepang pasca Perang Dunia Kedua berubah menjadi sekutu dekat Amerika. Meski melakukan kejahatan perang terhadap Jepang dengan membantai sekitar 140 ribu rakyat negara ini, namun pendudukan AS terhadap Negeri Matahari Terbit ini kian kuat. Dengan demikian kita saksikan seluruh wilayah Jepang pasca perang dunia kedua menjadi wilayah operasi AS untuk menebar pengaruh dan menjaga kepentingannya.

Kehadiran 47 ribu militer AS di 14 pangkalan militer di Jepang membuat rakyat negara ini kian geram. Kasus pangkalan militer Futenma AS di kepulauan Okinawa membangkitkan kegusaran rakyat Jepang sehingga membuat Yukiyo Hatoyama , kandidat dari Partai Demokrat dengan slogan mengusir militer AS berhasil memenangkan pemilu.

Meski kehadiran militer AS di Jepang membuat negara ini mendapat perlindungan dan keamanan, namun di sisi lain Tokyo mengalami krisis lain dengan negara tetangga khususnya Cina, Rusia dan Korea Utara. Selain itu, kehadiran militer AS ini juga merusak stabilitas di kawasan Asia Timur.

sumber : IRIB/IRNA/MF
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement