REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam temu wartawan di Jakarta, Kamis (10/2), terkait penjelasan tentang susu formula terkontaminasi enterobacter sakazakii mengatakan bahwa belum ada kasus infeksi enterobacter sakazakii di Indonesia. ''Hingga kini tidak ada laporan kasus infeksi enterobacter sakazakii,'' tutur dia.
Berdasarkan publikasi World Health Organization (WHO) pada 13 Februari 2004 dan laporan tahun 1961-2003, Endang mengatakan bahwa terdapat 48 bayi di seluruh dunia yang sakit karena terinfeksi enterobacter sakazakii.
Endang menjelaskan bahwa enterobacter sakazakii memiliki karakteristik gampang mati.''Bakeri ini mati 15 detik dalam suhu 80 derajat. Jadi jika susu formula diaduk dalam air mendidih, itu mati dalam 15 detik,'' kata Endang.
Karena itu, Endang menyarankan bahwa menjaga sanitasi dan kebersihan sangat penting untuk mencegah kontaminasi dari bakteri. ''Khususnya terkait dengan penyiapan seperti kaleng terbuka, penyimpanan dan penyajian karena botol produk formula bayi,'' tutur Endang.
Untuk melindungi bayi, jelas Endang, pihaknya tidak menganjurkan bayi enam bulan atau kurang untuk mengkonsumsi susu formula. Selain itu, susu formula tidak dianjurkan bagi bayi yang berisiko tinggi termasuk bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi lahir prematur dan bayi beresiko lainnya seperti lahir dari ibu HIV AIDS.