REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Sudah jamak terjadi, begitu Ramadhan tiba, pengemis atau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya mulai mendatangi Jakarta. Kepala Bimbingan dan Penyaluran Panti Sosial Bina Insan (PSBI) 1 Kedoya, Jakarta Barat, Muchlis, memperkirakan membludaknya PMKS akan terjadi pada H-10 atau H-15 sebelum Idul Fitri.

Menurut dia, jumlah PMKS saat bulan puasa tidak pernah bisa diprediksi. “Tahun lalu totalnya mencapai kisaran 500-700 orang,” katanya di Jakarta pada Kamis (12/8).

Untuk tahun ini, belum ada lonjakan berarti. “Masih termasuk normal dan baru ada satu atau dua orang saja yang masuk ke panti ini,” katanya. Lagipula puasa masih dalam hitungan hari sehingga aktivitas penertiban dan razia belum banyak dilakukan. Ia menjelaskan, semakin mendekati hari raya, biasanya mulai banyak pengemis yang terjaring.

Ia mengatakan penertiban dan razia yang dilakukan dinas maupun instansi terkait selalu dirujuk ke panti ini. Ini karena panti tersebut cukup luas dan mampu menampung sekitar 700 orang PMKS. Meski sudah diprediksi waktu PMKS di Jakarta, tak ada upaya untuk menambah petugas. Saat ini, tercatat ada 25 orang petugas di PSBI 1 Kedoya, termasuk petugas honorer.

Sejumlah titik di Jakarta Barat memang menjadi tempat favorit para PMKS, antara lain perempatan Grogol, Slipi, dan Tomang. Pada titik ini, sejumlah pengemis berjajar sepanjang trotoar. Beberapa di antaranya juga terlihat menghampiri mobil-mobil yang terjebak lampu merah.

Sunarti, pengemis di kawasan Grogol, mengaku sengaja datang ke Jakarta pada bulan Ramadhan. “Siapa tau dapat rezeki yang lebih besar buat lebaran,” katanya sambil membetulkan letak topinya. Perempuan ini berasal dari Tangerang.

Ia mengatakan tergiur dengan ajakan teman. Meski puasa baru berlangsung dua hari, ia mengaku mendapatkan uang yang lumayan. “Kemarin dapat Rp 20 ribu-an,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika