REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masyarakat Indonesia mengenal sejumlah sebutan untuk tempat ibadah umat Islam. Salah satunya adalah ‘langgar’. Hingga kini, sebutan itu masih digunakan di daerah-daerah di pulau Jawa.
“Langgar sebenarnya berasal dari julukan yang diberikan penganut agama lokal kepada orang yang melanggar adat istiadat leluhur (orang Islam), yakni “langgara”. Tempat berkumpulnya itu disebut langgar,” papar Alwi Shahab kepada para peserta ‘Melancong Bareng Abah Alwi: Jejak Arab di Batavia’ saat menyambangi Masjid Langgar Tinggi, Jakarta Utara, Ahad (9/1). Abah, sapaan akrabnya, mengatakan sampai sekarang warga Betawi masih menyebut ‘mushala’ dengan ‘langgar’.
Ketika ditanya asal muasal nama Masjid Langgar Tinggi, Abah mengatakan Langgar Tinggi itu merupakan pemberian nama Muslim India ketika membangunnya. "Disebut demikian karena langgar ini agak tinggi dan berlantai dua," papar Abah menunjuk madjid yang dibangun pada abad ke 18 ini.