REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Pemerintah hingga kini masih menjajaki ide Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin tentang "The Greater Jakarta". Yakni Jakarta yang lebih besar dan lebih luas yang juga terkait daerah lain seperti Karawang, Purwakarta, Sukabumi dan daerah sekitarnya. Namun, hasilnya belum konkrit.
“Masih dijajaki, jadi masih dikaji wilayah mana yang paling tepat untuk membangun kemitraan yang baru,” kata Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha saat dihubungi Republika, Jumat (14/1).
Untuk sementara, Julian hanya bisa menyampaikan bahwa Presiden menginginkan kota Jakarta dikembangkan, diperbaiki dan diperluas untuk menopang aktivitas layaknya kota besar di negara lain. Ibukota, menurut dia, hampir pasti tidak pindah, namun kota pemerintahan mungkin akan dibangun dikota lain.
Kajian yang dilakukan ini pun belum konkrit waktu dan perkembangannya. Sebab, menurut Julia, untuk merumuskan hal sebesar ini maka diperlukan sebuah kajian yang menyeluruh. “Sarana semuanya harus dipenuhi. Agar bisa benar-benar tercipta sebuah kota utama untuk pemerintahan,” ujar dia.
Namun demikian, menurut dia, perluasan yang akan dilakukan ini bukan berarti secara adminisitratif akan berubah. Sebab, rencananya, kota yang berada di Jawa Barat, misalnya, akan tetap berada di bawah otonomi Jabar.
Terakhir, Julian menjelaskan bahwa opsi memperluas Jakarta ini dianggap Presiden sebagai opsi yang paling tepat ketimbang memindahkan ibukota ke wilayah lain.