Jumat 21 May 2010 18:28 WIB

Operasi Gratis 600 Pasien RSUD Biak Libatkan 40 Dokter

REPUBLIKA.CO.ID,BIAK--Pelaksanaan operasi gratis ratusan pasien yang mengikuti pengobatan di rumah sakit umum daerah Kabupaten Biak Numfor, Papua akan melibatkan sekitar 40 dokter ahli dari Yayasan Tzu Chi Indonesia.Ketua Majelis Budhayana Indonesia Papua Susanto Pirono, di Biak, Jumat mengakui, hingga saat ini telah terdaftar 600 pasien untuk mengikuti kegiatan operasi, diantaranya mata katarak, hernia, bibir sumbing serta penyakit lainnya.

Sebelum dilakukan operasi, tim medis Yayasan Tzu Chi, para pasien diperiksa, jika memenuhi persyaratan maka bisa diikutkan operasi, "ungkap Susanto Pirono yang juga Ketua Majelis Budhayana Indonesia Papua.

Ia mengakui, program pengobatan gratis dilakukan organisasi Yayasan Tzu Chi Indonesia di kabupaten Biak Numfor merupakan kegiatan terbesar yang pernah dibuat pihak Yayasan Tzu Chi Indonesia di 15 kota Indonesia.

Susanto menyebutkan, jika di daerah lain peserta berobat gratis program Yayasan Tzu Chi hanya 200-300 orang, sementara di kabupaten Biak jumlahnya hingga 800 orang."Untuk kota Biak yang berpenduduk berkisar 120 ribu tetapi peserta berobat gratis mencapai 800 orang, angka ini sangat luar biasa jika dilihat kegiatan Yayasan Tzu Chi di daerah lain berkisar 300-an, "ungkap Susanto menanggapi kegiatan bhakti sosial Yayasan Tzu Chi.

Ia menyebutkan, kegiatan bhakti sosial tersebut merupakan misi kemanusiaan karena membantu masyarakat untuk mengikuti operasi terhadap penyakit yang dideritanya tampak mengenal keyakinan, budaya, ras serta adat istiadat.

Sementara itu, Ketua DPRD Biak Nehemia Wospakrik SE mengakui, kehadiran Yayasan Tzu Chi memberikan pengobatan gratis sangat membantu pemkab maupun instansi terkait."Kehadiran program berobat gratis Yayasan Tzu Chi Indonesia perlu diberikan apresiasi berbagai pihak, selaku wakil rakyat saya sangat merespon kegiatan ini,"ujarnya.

Dijadwalkan program berobat gratis bhakti sosial Yayasan Tzu Chi Indonesia akan berlangsung hingga 23 Mei 2010 di rumah sakit umum Biak Jalan Sriwijaya kelurahan Brambaken.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement