REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Aparat kepolisian Kota Yogyakarta tidak mengizinkan penyelenggaraan International Day Against Homophobia (Idaho) yang akan dilaksanakan di Sasono Hinggil Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta, Sabtu (22/5) ini. Polisi menengarai pelaksanaan kegiatan berupa panggung seni dari komunitas yang memiliki orientasi seksual yang menyimpang tersebut akan menimbulkan kerawanan keamanan. Pasalnya ada beberapa kelompok massa di Yogyakarta yang tidak sepaham dengan komunitas penyelengaran kegiatan tersebut.
Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Ahmad Dhofiri mengatakan, langkah itu dilakukannya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita melihat situasi dan kondisi di Yogyakarta yang ternyata ada beberapa elemen masyarakat yang keberatan. Kita juga melihat pagelaran serupa di daerah lain yang menimbulkan pro kontra baik di Jawa Barat maupun di Jawa Timur," paparnya kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta usai mengikuti diskusi KNPI, Sabtu (22/5).
Menurutnya, elemen masyarakat yang keberatan dengan kegiatan itu di Yogyakarta cukup banyak. Bahkan, kata dia, banyak selebaran yang telah disebar oleh elemen tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap kegiatan itu. "Sasono Hinggil itu juga arena publik karena dekat dengan Alun-alun Selatan, kita akan kesulitan dari segi keamanan kalau terjadi apa-apa," tegasnya.
Ketua Panitia Idaho Yogyayakarta, Edith mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan pembatalan acara tersebut karena tidak turunnya izin dari Poltabes setempat. Menurutnya persiapan yang dilakukan untuk kegiatan Pangung Keberagaman tersebut sudah 90 persen lebih.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: regional
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4234
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index:
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Diakuinya kegiatan Panggung Keberagaman Idaho tersebut rencananya akan digelar Sabtu (22/5) pukul 18.00-22.00 WIB. Panggung itupun akan menampilkan beberapa pertunjukan seni. Melalui panggung itupun pihaknya akan mengkampanyekan secara damai keberadaan komunitasnya.