Rabu 26 May 2010 08:45 WIB

Cihui....Polisi Gunakan Sepatu Roda Untuk Atasi Kemacetan

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Sejumlah personil Polisi Lalu Lintas (Polantas) Poltabes Samarinda akan menggunakan sepatu roda saat bertugas, khususnya ketika mengatasi kemacetan yang kini kian menjadi-jadi di kota berpenduduk sekitar 700.000 jiwa itu.

"Diharapkan para anggota 'Tim Reaksi Cepat Penanganan Kemacetan Lalu Lintas' karena menggunakan sepatu roda akan bisa bergerak lebih cepat. Mereka bisa melintasi celah sempit di antara kendaraan yang memadati jalan untuk menuju titik macet," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Poltabes Samarinda, Komisaris Handoko di Samarinda, Selasa.

Ia menyatakan bahwa sebagai persiapan pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanganan Kemacetan Lalu Lintas itu maka pihaknya kini melatih 10 personil untuk menggunakan sepatu roda dari Satlantas Poltabes Samarinda. "Tahap awal, mereka yang dilantih ini yang nantinya akan bergerak cepat di lokasi kemacetan," papar Handoko.

Pihaknya pada tahap awal menyiapkan 10 personil yang akan masuk dalam tim tersebut namun ke depan diwajibkan semua anggota dari Satlantas harus bisa menggunakan sepatu roda. Latihan tersebut akan berlangsung selama dua minggu dan setelah itu mereka sudah dianggap siap diterjunkan ke lapangan.

Personil tim itu hanya bertugas mengatur lalu lintas jika terjadi kemacetan bukan melakukan tindakan, misalnya menilang atau memberi sanksi kepada pelanggar lalu-lintas. Dilaporkan bahwa setiap sore terlihat 10 anggota dari Satlantas Poltabes Samarinda itu melakukan latihan rutin.

Ia mengatakan bahwa tim polisi lalu lintas bersepatu roda di Samarinda sudah sangat dibutuhkan melihat terus meningkatkan kemacetan lalu lintas. "Tim polisi lalu lintas bersepatu roda di Samarinda ini merupakan yang kedua setelah Jakarta. kondisi arus lalu lintas yang sangat padat menjadi salah satu alasan sehingga kami harus membentuk tim reaksi cepat ini," katanya.

Berdasarkan data Satlantas Poltabes Samarinda bahwa kemacetan itu akibat pertambahan kendaraan roda dua yang rata-rata mencapai 118 unit per hari dan kendaraan roda empat 18 unit per hari, sementara panjang dan lebar jalan tidak bertambah termasuk lambannya program pembangunan jalan alternatif.

Pihaknya mencatat bahwa di Samarinda terdapat 41 titik rawan kemacetan di antaranya di depan sejumlah mal dan pasar tradisional.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement