REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Penanggulangan penyakit demam berdarah (DB) di Kota Solo ternyata belum sepenuhnya didukung dengan partisipasi masyarakat. Kesadaran masyarakat dinilai masih rendah untuk menjaga kebersihan terutama dari jentik nyamuk di penampungan air.
Hal tersebut diakui Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Titik Kadarsih, ketika ditemui di kantornya, Jumat (4/6). Diungkapkannya, kesadaran masyarakat yang masih minim tersebut terlihat dari house index (HI) di Solo sekitar 9,2 persen.
Angka tersebut diperoleh dari perbandingan antara jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk dengan sampel rumah terperiksa. ''Seharusnya angka house index kurang dari lima persen untuk dikatakan aman dari jentik-jentik nyamuk,'' jelasnya.
Titik sudah menempuh berbagai upaya untuk menekan kasus DB. Upaya tersebut di antaranya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan abatesisasi. Dari cara tersebut, Titik menilai, PSN merupakan cara yang paling efektif untuk menekan kasus DB. Lantaran itu, DKK telah memerintahkan setiap puskesmas untuk melakukan pemeriksaan jentik nyamuk setiap tiga bulan sekali.
''Setiap puskesmas turun ke rumah-rumah warga setiap tiga bulan di kelurahan setempat. Setiap kelurahan diambil sampel 100 rumah,'' jelasnya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook