REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG-- Sejumlah warga Kota Palembang beralih ke arang kayu sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Alasan pilihan itu, selain lebih hemat juga mudah diperoleh dipasaran.
Menurut Ny Tatik, warga kelurahan 7 Ulu Palembang, Minggu (20/6), menggunakan arang kayu sebagai pengganti minyak tanah untuk memasak sudah ditekuni hampir setahun terakhir ini. Kondisi selama ini, minyak tanah di samping sulit didapat, harganya pun lebih mahal.
Berdasar alasan hemat, arang kayu dengan harga berkisar Rp10 ribu per karung (ukuran 20 kilogram), bisa digunakan warga untuk memasak selama sepuluh hingga 12 hari. Sedangkan bila memakai minyak tanah, dengan harga Rp7.000,00 per liter, sangat boros karena hanya bisa digunakan selama satu hari, katanya lagi.
Memang Tatik mengkui, menggunakan minyak tanah untuk bahan bakar memasak lebih praktis, tangan tidak mudah kotor. Sedangkan arang kayu harus dihidupkan dulu selama beberapa saat dan kalau tidak hati-hari tangan mudah kotor. Namun, bila diperhitungkan dari penghasilan suami sehari-hari sebagai buruh bangunan, rasanya lebih pas menggunakan bahan bakar arang kayu untuk memasak.
Sementara itu, Ny Amnah, pedagang pengecer minyak tanah di kampung yang sama menyatakan untuk mendapatkan jatah minyak tanah, ia harus menunggu pedagang gerobak keliling datang, baru ada persediaan untuk dijual kembali ke warga. Sedangkan arang kayu di setiap pasar tradisional di kota tersebut tersedia, bahkan di pasar Kelurahan 7 Ulu saja ada empat agen arang kayu dengan stok melimpah, katanya lagi.