REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-Permasalahan banjir yang tak kunjung usai, membuat masyarakat di Bandung selatan menyerbu Gedung Sate untuk berunjuk rasa, Senin (28/6). Mereka terdiri dari perwakilan masyarakat yang menjadi korban luapan banjir Sungai Citarum pada tiga kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung, yaitu Dayeuhkolot, Andir dan Baleendah.
Masyarakat Bandung selatan mulai melakukan unjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, sekitar pukul 11.30 WIB. Selain meneriakkan orasinya, mereka juga mendatangi Komisi D DPRD Provinsi Jawa Barat untuk membicarakan permasalahan banjir yang kerap menggenangi wilayah tersebut.
Pemimpin pertemuan masyarakat Bandung selatan dengan Komisi D DPRD Jabar, Edi Yusuf, menyatakan tekad masyarakat Bandung Selatan untuk menginginkan permasalahan Sungai Citarum segera diselesaikan. Ia mengungkapkan, selama ini masyarakat Bandung selatan hanya menerima janji-janji dari pemerintah. Namun janji tersebut tidak pernah terselesaikan.
“Kami lelah dengan banjir yang terus menggenangi tempat tinggal kami selama bertahun-tahun. Kami tegaskan, kami sudah lelah dengan banjir ini,” tegas Edi di sela-sela pertemuan dengan Komisi D DPRD Jabar, di Ruang Rapat Komisi D DPRD Jabar, Bandung, Senin (28/6) siang.
Ia menilai pemerintah pusat dan provinsi, sangat lamban dalam menata dan menangani permasalahan Sungai Citarum. Pemerintah kabupaten pun, terkesan melempar tanggung jawab dan melakukan pembiaran terhadap warga korban banjir.