REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rektor ITB Akhmaloka menyatakan, mahasiswa ITB yang meninggal pada Kamis (22/7) malam bukan peserta ospek, melainkan mahasiswa yang sedang membantu persiapan acara penerimaan mahasiswa baru.
"Tidak ada hubungan dengan ospek. Mahasiswa itu memang sudah diketahui sejumlah teman dan orang tuanya mengidap asma," kata Akhmaloka, Jumat malam.Frans Norman, mahasiswa jurusan kelautan ITB angkatan 2009, meninggal di rumah sakit Boromeus, yang letaknya tidak jauh dari kampus ITB.
Dia dibawa ke rumah sakit itu oleh teman-temannya setelah mendapat perawatan di poliklinik kampus. Ketika itu, menurut Akhmaloka, Frans, bersama banyak mahasiswa lainnya, sedang mengikuti kegiatan persiapan penerimaan mahasiswa baru.
Jenazahnya sudah dikirim ke rumah orang tuanya di Banjarmasin, kata Akhmaloka. "Saya sudah sms-an dengan orang tuanya. Mereka berterima kasih karena jenazahnya diurus dengan baik. Dan orang tuanya juga bilang dia memang memiliki penyakit asma yang cukup akut," katanya.
Menurut dia, pihak orang tua memastikan bahwa asma Frans memang memburuk pada tiga bulan terakhir. Yang pasti, kata dia, ITB juga menyatakan turut berbelasungkawa. Menurut keterangan sejumlah temannya, kata dia, kondisi kesehatan Frans memang kurang baik.
Sebelum dibawa ke rumah sakit Boromeus, yang jaraknya tidak jauh dari kampus ITB, Frans sempat dirawat di poliklinik di kampus itu.
.