Rabu 28 Jul 2010 08:57 WIB

Duh...Pemuda Depresi Bertahun-tahun Hidup di Kandang Kambing

REPUBLIKA.CO.ID,PONOROGO--Seorang pemuda yang diduga mengidap depresi kejiwaan asal Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bertahun-tahun menjalani hidupnya di sebuah kandang kambing dengan kondisi kaki dirantai. Pemuda yang diidentifikasi bernama Meseno (30) tersebut menurut keterangan Sulikah, kerabatnya di Ponorogo, Selasa, terpaksa dikurung karena suka mengamuk sehingga mengancam keselamatan orang lain. "Kami terpaksa mengurungnya di sana karena dia suka mengamuk tanpa alasan jelas," katanya.

Pihak keluarga sebenarnya telah berkali-kali berupaya mengobatkan Meseno ke dokter maupun rumah sakit jiwa. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Depresi Meseno seringkali kumat meski sebelumnya sudah menunjukkan gejala membaik/sembuh. Beberapa tahun terakhir, kondisi pemuda bujangan tersebut semakin parah. Meseno tidak hanya sering kehilangan fokus secara kejiwaan, tetapi juga semakin kerap mengamuk kepada setiap orang yang ada di sekitarnya.

Perkembangan negatif itulah yang membuat pihak keluarga semakin was-was. Apalagi, sejumlah tetangga mulai mengeluhkan dampak kejiwaan Meseno yang cenderung anarkistis. "Karena alasan itulah keluarga akhirnya memutuskan untuk mengurung dia di kadang kambing," imbuh Solikah.

Solikah mengatakan, awalnya adiknya berangkat kerja bersama teman saru desa sebagai pekerja lepas di bidang bangunan sekitar tahun 2002. Setelah kerja selama tujuh bulan, pemuda lulusan sekolah dasar itu tiba-tiba pulang tanpa alasan yang jelas. "Saat pulang itulah menunjukkan gelagat yang aneh pada perilaku sehari-harinya," tambahnya.

Dia menjelaskan, pernah satu ketika, Maseno berlaku kasar pada pamannya, yang selama ini selalu dihormatinya.  Selain itu, juga sering berbicara sendiri dan merusak beberapa perabotan rumah tanpa ada alasan yang jelas.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement