Selasa 03 Aug 2010 05:39 WIB

Presiden SBY Diminta Bangun Fasilitas bagi Nelayan Banda

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Masyarakat Banda di Kabupaten Maluku Tengah menginginkan pemerintah membangun SPBU dan pabrik es (cold storage) bagi nelayan. Selain itu, masyarakat Banda juga menginginkan peningkatan frekuensi transportasi menuju Banda.

Demikian dikatakan Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui sambungan telekonferensi, Senin (2/7).

Dalam telekonferensi itu, SBY berada di kediaman Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Ambon. Sementara, Abdullah berada di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah bersama sejarawan Des Alwi, para tokoh masyarakat, dan 12 raja di Banda. SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sepuluh menteri, salah satunya Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Telekonferensi dilakukan karena SBY tidak bisa hadir langsung di Banda yang menjadi ikon acara pelayaran internasional Sail Banda 2010. "Masyarakat mengharapkan ada pengembangan hasil penangkapan dan tempat penyimpanan ikan," kata Abdullah. Dia mengatakan, Laut Banda memiliki kedalaman 6.500 meter, sedangkan nelayan berjumlah 800 orang dengan 300 perahu tangkap.

Abdullah mengatakan, Sail Banda 2010 merupakan kegiatan yang mensejahterakan masyarakat Banda. Masyarakat Banda, kata dia, turut mempromosikan Sail Banda 2010.

Hal senada disampaikan Rektor Sekolah Tinggi Perikanan Hatta-Sjahrir Banda, Prof Hamadi, yang mendampingi Abdullah. Dia mengatakan, pihaknya membutuhkan Laboratorium Kultivasi untuk mendukung budidaya ikan kerapu, lola, dan abalon yang memiliki potensi besar. "Kalau laboratorium itu tersedia, maka program alih teknologi kepada masyarakat bisa dilakukan," kata Hamadi.

Menanggapi hal itu, SBY langsung menginstruksikan menteri terkait agar bisa memenuhi harapan masyarakat Banda. "Pada saat saya berkunjung ke Banda nanti, saya harap semua fasilitas itu bisa dibangun," katanya. SBY berjanji akan mengunjungi Banda pada awal tahun depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement