REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO--Sebanyak sembilan polisi menjalani sidang di Pengandilan Negeri Wates Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa terkait dengan pelanggaran surat kelengkapan berkendara di jalan raya. Polisi tersebut terjaring tim Operasi Patuh Progo 2010 yang menggelar razia internal kepolisian di Markas Kepolisian Resor Kulon Progo, Senin (2/8) lalu. Saat terjaring razia, para anggota polisi ini diketahui tidak bisa menunjukkan surat kendaraan lengkap.
Sidang yang diketuai oleh hakim PN Wates, Erni Aprilia tersebut berlangsung sekitar 15 menit.
Erni secara berturut-turut membacakan putusan kepada masing-masing polisi. Berdasarkan alat bukti dalam persidangan terungkap delapan orang melanggar Undang-undang No 22 Tahun 2009 pasal 285 tentang kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM), bahkan ada satu anggota polisi yang melanggar tiga pasal sekaligus yakni polisi berinisial EM yakni Pasal 285 tentang SIM, 288 mengatur tentang STNK dan 291 tentang penggunaan helm.
Dalam persidangan tersebut terungkap bahwa mereka beralasan karena SIM dan STNK ketinggalan di rumah dan ada yang beralasan tidak memasang spion karena pecah menabrak tembok. Meski demikian, sembilan polisi tersebut tetap dikenai denda antara Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu.
Sebelumnya, Kapolres Kulon Progo, AKBP Darmanto mengatakan, sebelum menggelar Operasi Patuh Progo kepada masyarakat maka instansinya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kelengkapan surat berkendaraa kepada seluruh anggotanya. Hasil pemeriksaan terdapat 10 anggota polisi yang tidak memiliki surat kendaraan lengkap.
"Kita menertibkan anggota dulu sebelum menertibkan masyarakat. Jangan ada anggapan, menertibkan masyarakat untuk sadar berlalu lintas tapi penegaknya tidak tertib sendiri," katanya.
Kegiatan Operasi Patuh Progo 2010 beralngsung 2 - 15 Agustus 2010 ini dengan harapan agar masyarakat tertib dalam berlalu lintas. "Kami ingin menciptakan kepatuhan dan ketertiban berlalu lintas di Kulon Progo lebih meningkat, apalagi, menjelang Ramadhan dan Lebaran diperkirakan banyak kecelakaan lalu lintas," katanya.