REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN – Polisi kesulitan untuk mengidentfikasi pelaku perampokan di CIMB Niaga Medan Aksara di Jl. Arif Rahman Hakim, karena seluruh tersangkan yang jumlahnya diperkirakan 16 orang, menutupi wajahnya dengan helm dan penutup wajah.
Kendati demikian polisi sudah mendapatkan salah satu sidik jari pelaku perampokan, sehingga membuka peluang untuk dilakukan penyelidikan dibantu dengan gambar melalui CCTV yang ada di dalam bank CIMB Niaga.
"Masih dalam penyelidikan, antara lain dengan melakukan rekontruksi ulang atas kejadiam yang sebenarnya,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharuddin Djafar, tadi malam. Pihaknya juga akan meneliti gambar CCTV, khususnya perampok yang masuk ke dalam bank. Sampai kemarin, polisi masih mendapatkan keterangan yang berbeda-beda dari sejumlah saksi mata.
Ia menunjuk ada yang mengatakan kalau pelaku menggunakan 6 sepeda motor dan ada yang mengatakan 8 sepeda motor jenis bebek/matic. Namun keseluruhan saksi menyatakan kalau pelaku menggunakan motor bebek Honda Supra dan motor matik Yamaha Mio. "Ada yang bilang 12 ada yang bilang 16 orang pelakunya. Semuanya masih kita telusuri lagi," jelasnya.
Begitu juga dengan uang yang dibawa kabur perampok, lanjut Baharudin, masih simpang siur. Uang yang dibawa mulai Rp 200 juta hingga Rp 1,5 miliar. Baharudin juga mengimbau kepada masyarakat karena foto-foto sebagian kawanan perampok sudah tersebar melalui media, diharapkan segera melapor ke posko. Posko dibuka di Polda Sumatera Utara jika masyarakat mengetahui informasi terkait kawanan perampok.
Dia mengatakan, penyelidikan masih terus dilakukan, utamanya lewat sidik jari yang telah diperoleh polisi. Akan halnya dugaan pelakunya, pihak polisi belum berani menduga-duga. Meski diakui pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga ini termasuk terlatih dan terbilang sadis dalam bertindak, sehingga Briptu Immanuel Simanjuntak (28),tewas saat mencoba menghentikan aksi perampokan pada bank yang dijaganya bersama dua petugas satpam tersebut.