REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Peningkatan jumlah wisatawan asal Australia dan Singapura ke Bali, telah mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke kawasan itu. Hal ini, kata Kepala Dinas Provinsi Bali, Drs IB Subhiksu, menyebabkan angka kunjungan wisatawan ke Bali hingga Juli 2010 tetap besar, mencapai 1,3 juta orang dari target sebesar 2,3 juta.
"Karenanya, kami optimistis target kunjungan wisatawan asing ke Bali akan tercapai," kata Subhiksu di Denpasar, Selasa (24/8).
Awalnya, ada kekhawatiran terhadap target jumlah kunjungan wisman ke Bali terganggu oleh penurunan wisatawan dari sejumlah negara, seperti wisatawan asal Malaysia, Korea Selatan, dan Prancis, yang secara kumulatif menurun 23 peren. Tetapi setelah melihat kunjungan wisatawan dari sejumlah negara juga meningkat, Subiksu yakin target kunjungan wisatawan ke Bali akan terealisasi.
Selain wisatawan Australia yang meningkat sebesar 50,87 persen dan Singapura (56,25 peren), sejumlah wisatawan asal beberapa negara dibandingkan priode yang sama tahun lalu juga meningkat, Belanda (29,14 persen), Inggris (21,13 persen), dan Taiwan (13,84 persen). "Kalau dibandingkan periode tahun lalu, hingga Juli 2010 wisatawan asing ke Bali meningkat sebesar 12 persen," kata Subhiksu.
Ditanya mengenai faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan Korsel ke Bali, dikatakannya adalah faktor kondisi internal ekonomi negara bersangkutan yang belum pulih, serta situasi politik di sana yang belum menentu. Sedangkan kondisi internal Bali, disebutkannya merebaknya isu rabies, masalah flu burung, masalah kemacetan lalu lintas, dan isu kriminalitas.
"Hal-hal itu memang bisa membuat wisatawan merasa kurang nyaman di Bali dan itu harus diperbaiki bersama-sama," tegas Subiksu.