Rabu 08 Sep 2010 01:51 WIB

Jelang Lebaran Elpiji 3 dan 12 Kg Langka di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Sejumlah agen dan pengecer bahan bakar elpiji tiga dan 12 kilogram (kg) di Bandar Lampung, kehabisan stok dua hari terakhir. Ibu rumah tangga kesulitan untuk memasak lauk pauk dan kue Lebaran.

Pemantauan Republika di beberapa agen, pengecer, dan warung di Bandar Lampung, Selasa (7/9), telah memasang tulisan pengumuman bahwa gas tiga dan 12 kg habis atau kosong. Ironisnya, setelah gas habis, minyak tanah pun sebagai pengganti sudah lama tidak ada.

Menurut Naufal, pengelola elpiji 3 dan 12 Kg SPBU Beringin Raya, pihaknya sudah tidak mendapat pasokan dari distributor sejak sepekan lalu. Biasanya, kata dia, pihaknya mendapat kiriman sepkan dua sampai tiga kali.

"Permintaan banyak, tapi jatah kiriman hanya sekali, jelas sehari saja sudah habis, apalagi sekarang mau Lebaran," kata petugas tadi. SPBU ini menyiapkan elpiji 3 kg lebih dari 200 tabung dan elpiji 12 kg sekitar 80-100 tabung.

Hal sama terlihat di pengecer khusus elpiji 3 kg di Simpang Kemiling. Menurut Yanto, pengelolanya, pihaknya sudah memasang pengumuman bahwa gas habis, sejak tiga hari lalu. "Ini lihat tabung masih numpuk belum dibawa distributor," ujarnya.

Bukan saja di agen dan pengecer, penjual elpiji 3 kg di warung-warung pemukiman penduduk juga langka. Warung Fifi dan Vita, yang biasa menjual elpiji 3 kg sebanyak 10 hingga 15 tabung, sudah habis sejak hari Sabtu (4/9). "Kami belum beli lagi, karena di pengecernya masih kosong," kata Totok, pemilik warung Jl Bukit Rindingan, Wana Asri.

Langkanya elpiji 3 dan 12 kg, membuat ibu rumah tangga mengeluh. Para ibu tidak bisa berbuat banyak untuk memasak dengan habisnya gas di warung dan pengecer. "Mau beli minyak tanah juga tidak ada, jadi masak pakai apalagi," keluh Herlin, warga Langkapura.

Sedangkan Fathia, warga lainnya, terpaksa mencari elpiji 3 kg keliling kota Bandar Lampung. Setelah lelah menanyakan gas setiap warung, ia mendapatkan warung yang masih menyediakan stok empat tabung gas 3 kg. "Harganya sudah naik menjadi Rp 15 ribu dari Rp 13 ribu. Tapi, tidak apalah yang penting bisa masak," ujarnya.

Fathia tidak tahu lagi bila gas yang dibelinya tiga empat hari nanti habis, sedangkan stok di pengecer dan warung sudah habis. Pihak Pertamina Depo Panjang, penyedia elpiji, belum berhasil dihubungi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement