REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Kemacetan arus lalu lintas hingga lebaran H+4 di Malang masih terjadi di hampir semua jalan utama. Dua jalur utama masuk Malang macet total, Selasa (14/9). Kemacetan itu terjadi di jalur yang menghubungkan Malang-Pasuran dan Surabaya. Selain itu, jalur itu yang menghubungkan Malang-Kediri.
Kemacetan yang terjadi di kawasan Lawang, Singosari hingga Pasuruan itu mencapai hingga 11 kilo meter. Sedangkan kemacetan yang sempat menimbulkan antrian panjang kendaraan sepanjang enam kilo meter lebih juga terjadi di kawasan jembatan Ngeprih, Pujon, Kabupaten Malang. Arus lalu lintas dari arah Kediri kemacetan arus lalu lintas itu sampai melewat perbatasan Malang-Kediri.
Sedangkan kemacetan arus lalu lintas dari arah Malang menuju Kediri ujung akhirnya sampai perbatasan Kota Batu. Sementara, di kawasan Kota Apel ini masih banyak juga terjadi kemacetan di titik-titik tertentu. Misalnya, di kawasan perkotaan hingga Pendem.
Tragisnya, kemacetan lalu lintas dari Pendem, Karangploso tersebut justru bersentuhan dengan kemacetan yang terjadi di kawasan Taman Rekreasi Sengkaling, Dau, Kabupaten Malang. Padahal, kemacetan dari arah Malang juga banyak terjadi. Sebab, di kawasan perkotaan di Kota Malang juga banyak terjadi kemacetan arus lalu lintas.
Kemacetan arus lalu lintas juga terjadi di pinggiran kota, terutama di kawasan Malang Utara juga terjadi kemacetan. Misalnya, di kawasan Singosari, hingga Lawang. Praktis, kendaraan hanya bisa merambat seperti semut. Sedangkan dari arah lainnya, di Bululawang, Sumberpucung, dan Kepanjen juga teradi kemacetan.
‘Kemacetan memang hampir terjadi di mana-mana. Puluhan ribu kendaraan masuk Malang dari berbagai arah. Mulai dari arah barat, utara dan selatan,’’ ujar Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Malang, AKP Yuli Purnomo..
Meski begitu, diakui dia bila kemacetan yang terparah terjadi di jalur uatama Malang-Kediri. Menurut dia, kemacetan yang mencapai kiloan meter itu terjadi karena jembatan Ngeprih difungsikan dengan sistem buka tutup.