Kamis 04 Nov 2010 18:35 WIB

Tiga Korban Tsunami Gagal Dirujuk ke Padang karena Badai

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Tiga korban gempa dan tsunami di Kepuluan Mentawai, Sumatera Barat gagal berangkat ke Padang untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit M. Jamil, akibat hujan lebat disertai angin kencang. "Semula mereka akan berangkat dari Kabupaten Kepuluan Mentawai pada Rabu (3/11) sekitar pukul 12.30 WIB, tapi urung karena angin kencang disertai hujan lebat," kata Humas Rumah Sakit M. Jamil Padang, Gustafianof, SH, di Padang, Kamis (4/11).

Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Padang dirasakan Rabu (3/11) sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Hujan lebat tersebut mengganggu aktivitas Bandar Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping. Ia mengatakan, kita sudah mendapat kabar ada tiga korban tsunami mau dirujuk ke rumah sakit M. Jamil Padang.

Sejak pagi hari kita sudah persiapkan tiga unit ambulan serta dokter untuk menangani tiga orang korban gempa dan tsunami tersebut. "Namun hingga Rabu malam belum ada juga kabar dari Mentawai," katanya.

Menurut dia, tiga korban tsunami tersebut kemungkinan akan dibawa ke RSUD Muko-muko, Bengkulu. "Tapi itu belum tahu pasti. Jika tetap di bawa ke Padang, kami siap menyambut para korban untuk dirawat intensif."

"Jika sampai di BIM Ketaping, kita juga telah menyiapkan tiga unit ambulan untuk menjemput mereka," katanya. Dia menambahkan, sebelumnya rumah sakit M. Jamil Padang merawat empat orang korban dilanda tsunami yang terjadi di Kabupaten Mentawai, namun satu orang sudah dibolehkan pulang. "Korban yang sudah pulih yakni, Nelli (19) warga Dusun Maping, Sikakap, Kabupaten Kepuluan Mentawai,'katanya.

Dia mengatakan, pasien yang bernama Nelli sudah dibolehkan pulang oleh dokter yang merawat setelah menjalani pengobatan di rumah sakit pada Senin (1/11). Saat ini Nelli statusnya dititipkan dibagian kebidanan di RSUP M.Jamil, berencana mau berangkat ke Mentawai. "Namun disebabkan ombak besar disertai angin kencang tidak dibolehkan berangkat ke Mentawai, takut nantinya sesuatu akan menimpa," kata Gustafianof.

Menurutnya, tiga orang masih menjalani perawatan secara insentif oleh dokter rumah sakit M. Jamil Padang.

"Tiga orang masih menjalani perawatan yakni Pardamean (26) warga dusun Eruk Parabout, desa Malakopak, Melda Yanti (12) dan Jasianus (31) warga Muntee Baru-baru, Kecamatan Saumangaya, Kabupaten Kepuluan Mentawai," katanya.

Dia menambahkan, pasien Melda Yanti (12) dirawat secara insentif oleh dokter di ruang ICU RSUP M.Jamil Padang, mengalami luka pada bagian paru-paru Kondisi paru-paru berat disebabkan terhirup air laut ketika terjadi tsunami, pernafasan dibantu oksigen, ada pendarahan dilambung," kata Gustafianof.

Pasien Pardamean sudah dipindahkan ke ruangan Bedah Pria rumah sakit. "Korban mengalami trauma tumpul abdomen (perlukaan pada abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum,red) diakibatkan oleh pukulan, benturan, atau deselarasi (perlambatan)," katanya.

Sedangkan Jasianus, berada di ruang ICU untuk mendapatkan perawatan secara intensif oleh dokter Rumah Sakit M. Jamil Padang. Korban menderita infeksi pada paru-paru ketika terjadi Tsunami. "Infeksi di paru-paru yang dialami Jasianus korban dilanda Tsunami, Mentawai, sudah akut. Ada berupa cairan nanah yang berada di sekitar paru-paru korban,"kata Gustafianof.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement