REPUBLIKA.CO.ID YOGYAKARTA – Ruas jalan raya di Kota Yogyakarta seperti ring road, Jalan Magelang, Jalan Malioboro dan sejumlah ruas lainnya yang biasanya menjelang tengah malam sepi, mendadak ramai. Sejak Kamis (4/11) hingga Jumat (5/11) dinihari, ruas-ruas jalan tersebut penuh oleh pengendara baik roda dua maupun empat.
Wajah-wajah para pengendara motor tersebut terlihat panik dan membawa barang seadanya. ‘’Saya takut ketika melihat kilatan di langit yang disusul suara gemuruh di sekitar Gunung Merapi,’’ ujar Waluyo, 45 warga Cangkringan, Sleman.
Sampai pukul 01.55, arus lalu lintas dari arah utara seperti melalui Jalan Kaliurang maupun Jalan Magelang penuh sesak oleh pengendara motor. Petugas lalu lintas terpaksa memberlakukan sistem buka tutup. Hal ini dilakukan karena pengendara motor sudah tidak mau mematuhi aturan lalu lintas.
Tujuan para pemudik nampaknya menuju ke arah selatan (Bantul) maupun barat daya (Wates, Kulon Progo). Disamping itu ada juga warga yang ingin menuju lokasi pengungsian baru di Maguwoharjo, Kabupaten Sleman.
‘’Yang penting menjauh dari Merapi, karena suara gemuruh itu makin keras,’’ keluh Ny Patma sembari mengendong anaknya berumur satu tahun itu.