REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Erupsi awan panas Gunung Merapi yang meletus Jumat (5/11) lalu dipastikan memakan korban dari pihak relawan. Empat personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) tewas akibat terjangan awan panas. Baru dua dari empat jenazah yang berhasil dievakuasi.
Keempatnya adalah Ariatno, Samiyo, Supriadi, dan Supriyanto, semuanya dari Tim Tagana Daerah Istimewa Yogyakarta. Dua nama terakhir hingga kini masih berusaha dicari Tim Rescue Tagana. Menurut Komandan Tagana Andi Anindito saat dihubungi, Ahad (7/11), Tim Rescue Tagana mengalami kesulitan untuk mencari jenazah Supriadi dan Supriyanto.
Proses pencarian dua jenazah lainnya, tambah Andi, terkendala oleh lokasi yang telah tertimbun material hingga tiga meter. “Gedung logistik maupun kendaraan mereka telah tersapu 200 meter dari lokasi semula.” Sekalipun lokasi pencarian telah diperluas, hasilnya masih nihil.
Andi menceritakan, saat kejadian Jumat lalu, keempatnya berusaha mengajak turun warga Glagaharjo, Cangkringan, Sleman untuk mengungsi. Jenazah Ariatno dan Samiyo sudah ditemukan Sabtu kemarin, berdua bertugas untuk distribusi logistik, sementara Supriadi dan Supriyanto bertugas di gudang logistik.