Senin 08 Nov 2010 22:15 WIB

Duh, Harga Salak Pondoh Sleman Ikut Anjlok

Red: Siwi Tri Puji B
Perkebunan Salak
Perkebunan Salak

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Harga salak pondoh di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, anjlok akibat terkena abu vulkanik letusan Gunung Merapi. Akibatnya, petani mengalami kerugian cukup besar. Menurut petani salak pondoh di Hargobinangun Sleman, Sumarmo (45), di Sleman, Senin, harga salak pondoh sebelum letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi mencapai Rp 7.500 per kilogram, namun pascaletusan harga di tingkat petani hanya Rp 3.700 per kilogram.

Kabupaten Sleman merupakan sentra salak pondoh terbesar di DIY, bahkan buah ini telah mampu menembus beberapa pasar nasional.  "Buah dan tanaman salak rusak terkena abu vulkanik Gunung Merapi sehingga kalangan tengkulak hanya bersedia membeli dengan harga Rp 3.700 per kilogram. Dengan harga sebesar itu, jelas kami merugi. Namun mau apalagi daripada tidak ada yang bersedia membeli," katanya.

Sumarmo mengatakan harga salak pondoh di pasaran sebelumnya bisa mencapai Rp9.500 per kilogram, namun pascaletusan Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 hanya dijual Rp6.200 per kilogram. "Mau apalagi kalau memang harganya segitu," katanya.

Ia mengatakan semua tanaman salak tertutup abu vulkanik Gunung Merapi sehingga kalangan petani hanya bisa membersihkan buah. Di kabupaten ini, sering turun hujan sehingga bisa mengguyur tanaman dan buah salak. Jika tidak ada hujan, maka semua tanaman salak bakal rusak terkena abu vulkanik Gunung Merapi.