REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL--Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan tempat pengungsian baru korban erupsi Gunung Merapi di Medan Latihan Tempur Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer IV Diponegoro, Karangduwet, Kecamatan Paliyan.
"Kami sedang mempersiapkan tempat pengungsian baru di kawasan Medan Latihan Tempur Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer IV Diponegoro, karena posko pengungsian di 'Rest Area Bunder' sudah penuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana (PB) Kantor Kesbangpolinmas dan PB Kabupaten Gunung Kidul Sumaryadi, di Wonosari, Senin.
Ia mengatakan tempat pengungsian baru itu diperkirakan dapat menampung antara 2.500 hingga 3.000 orang.
Menurut dia, Satuan Petugas Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul saat ini sedang mengurus perizinannya untuk membuat tempat pengungsian baru itu. "Kami baru mengurus izinnya hari ini, karena pembuatan tempat pengungsian baru tersebut baru disepakati dalam rapat yang digelar Minggu malam sekitar pukul 23.20 WIB," katanya.
Sumaryadi mengatakan pembuatan tempat pengungsian baru itu, sebagai langkah awal untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pengungsi yang dikabarkan akan datang pada Senin dari Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer 0730 Gunung Kidul Letkol Arm Budi Eko Mulyono mengatakan luas Medan Latihan Tempur Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer IV Diponegoro, di Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Gunung Kidul ini sekitar lima hektare.
"Penggunaan Medan Latihan Tempur Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer IV Diponegoro yang berada di Kecamatan Paliyan untuk tempat pengungsian korban Merapi, pasti diizinkan," katanya.
Ia mengatakan lokasi itu sangat tepat dijadikan tempat pengungsian, karena sudah ada sejumlah bangunan permanen yang selama ini dipakai sebagai barak prajurit ketika mereka latihan, serta masih banyak ruang terbuka kosong yang dapat didirikan tenda untuk menampung pengungsi. "Suasana di Puslatpur sangat tepat untuk dijadikan tempat pengungsian, karena udaranya tidak panas dan banyak tanaman perindang," katanya.
Menurut dia, apabila di puslatpur tidak mampu lagi menampung pengungsi karena sudah penuh, masih bisa disiapkan lapangan Kesatriaan di Wonosari untuk dijadikan tempat pengungsian Merapi," katanya.