REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL--Sebanyak 85 anak sekolah pengungsi tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah umum yang berada di posko pengungsian 'Rest Area Bunder'Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diusahakan dapat belajar di sekolah yang ada di wilayah ini.
"Anak-anak pengungsi letusan Gunung Merapi yang sebelumnya sekolah di daerah asalnya akan kami usahakan untuk tetap dapat mengikuti proses pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan sebelumnya di sekolah formal Kabupaten Gunung Kidul," kata Wakil Bupati Gunung Kidul, Hj Badingah, di Wonosari, Senin.
Dia mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul agar anak-anak selama berada di posko pengungsian tetap dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. "Kami akan melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk dapat mengatur pendidikan anak-anak pengungsi letusan Gunung Merapi tersebut di sekolah-sekolah formal terdekat dengan posko pengungsian sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing," katanya.
Dia mengatakan ada sebanyak 85 pelajar yang menjadi pengungsi mengikuti orang tuanya ke Kabupaten Gunung Kidul. "Anak-anak pengungsi tersebut kebanyakan masih duduk di bangku sekolah dasar," katanya.
Kebijakan tersebut diambil mengingat sampat saat ini belum ada kejelasan kapan bencana letusan Gunung Merapi akan segera berakhir, selain sebagai upaya untuk menghilangkan kejenuhan selama di pengungsian agar proses pendidikannya tidak terhambat.
Dia mengatakan sejak hari pertama di tempat pengungsian, Sabtu (6/11), anak-anak tersebut sudah dihibur dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah relawan untuk mengurangi trauma setelah terjadinya semburan awan panas menerjang daerah asalnya dan setelah berulang kali mengalami pindah tempat pengungsian.
"Anak-anak di pengungsian juga sudah disediakan buku-buku bacaan yang diberikan para donatur serta perpustakaan keliling dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Gunung Kidul," katanya.