Jumat 12 Nov 2010 05:27 WIB

Menko Kesra: Pemerintah Bangun 35 Barak di Wasior

Agung Laksono
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa pemerintah membangun 35 barak hunian sementara bagi korban bencana alam di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. "Sudah terbangun 35 unit barak dari 110 yang kami rencanakan," kata Menko Kesra Agung Laksono pada jumpa wartawan di Kantor Kemenko Kesra Jakarta, Kamis (11/11).

Meski tidak menyebutkan secara pasti berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan barak hunian sementara tersebut, namun Agung memastikan jumlahnya tidak besar mengingat bahan dasar yang digunakan sebagian besar dari kayu-kayu lokal yang terdapat di lokasi bencana.

Agung juga menjelaskan, proses pembangunan barak hunian sementara tersebut dibantu oleh 1.000 prajurit Tentara Nasional Indonesia yang sebagian besar dari Yonzipur Kodam V Brawijaya. Menurut dia, barak hunian sementara tersebut akan tuntas dalam waktu dekat dan bisa segera dihuni oleh para korban bencana banjir bandang Wasior yang kini mengungsi di Manokwari dan Nabire.

"Dalam waktu dekat pembangunan barak hunian sementara tersebut kami harapkan segera tuntas sehingga bisa ditempati para pengungsi yang kehilangan rumah mereka karena banjir bandang," katanya.

Namun demikian, Agung belum dapat memastikan kapan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi atau pembangunan kembali bisa dilaksanakan di Wasior. "Tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi belum ditentukan waktu pastinya, namun akan segera dilakukan setelah tahapan pembangunan rumah sementara tuntas," katanya.

Dia menjelaskan, tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi berarti membangun kembali rumah baru bagi penduduk secara permanen. Sementara hal tersebut membutuhkan proses pendataan penduduk yang rumahnya rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. "Jika pendataan sudah tuntas baru bisa masuk ke tahapan pembangunan kembali," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement