REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah hingga saat ini tengah menyiapkan tiga opsi untuk relokasi warga Wasior, Papua, sementara itu sebelum hal itu terwujud, para pengungsi akan ditampung di hunian sementara. "Tiga opsi itu yakni direlokasi besar-besaran dan tersebar di Wasior. Kedua, relokasi ke sebelah selatan Wasior dan ketiga ke Wasior Barat, menyeberang teluk," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menjawab pers usai melepas paket bantuan Dharma Wanita Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta, Jumat (12/11).
Bantuan senilai Rp 128 juta itu diperuntukkan bagi pengungsi Wasior, Mentawai dan Merapi. Menurut Djoko, pihaknya di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) sedang membangun hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi untuk menampung mereka setelah melewati masa tanggap darurat.
"Untuk Wasior sedang dibangun sebanyak 93 unit huntara yang dilengkapi sanitasi lengkap, dapur umum dan ruang pertemuan. Huntara ini seperti barak-barak dan rumah panggung. Per barak terdiri 12 rumah dan masing-masing rumah dihuni satu keluarga," kata Djoko.
Ia menyatakan, targetnya pertengahan November sudah selesai dan siap huni, sedangkan untuk pengungsi Mentawai akhir November diperkirakan selesai dan siap huni. Para pengungsi ini kan cuma bisa bertahan di tenda-tenda 1-2 minggu hingga sebulan, setelah itu sudah tidak layak lagi, katanya.
"Minggu besok, saya bersama Menko Kesra akan meninjau Wasior untuk melihat kemajuannya dan dilanjutkan ke Mentawai, lalu Merapi," katanya.
Ditanya berapa alokasi anggaran pemerintah untuk kepentingan itu, Djoko enggan merinci. "Pokoknya dananya tak terbatas. Berapa pun, harus dipenuhi pemerintah. Mekanismenya dari Kementerian Keuangan dan dicairkan ke BNPB," katanya.
Djoko melanjutkan, setelah ditampung di hunian sementara, selanjutnya pemerintah akan menyiapkan rekonstruksi secara permanen sekitar 1-2 tahun setelah bencana, seperti apa yang terjadi di Aceh, untuk korban Tsunami. "Untuk rekonstruksi ini, pemerintah akan menyesuaikan dengan tata ruang yang ada. Prinsipnya mereka akan ditempatkan di lokasi aman bencana. Untuk di Wasior dan Mentawai, rumah tinggalnya harus berada 15 meter di atas permukaan laut (dpl)," katanya.
Djoko menyebut, untuk kawasan Mentawai, khususnya di Pagai Selatan, lokasinya sudah ditetapkan, sedangkan di Pagai Utara sedang dinegosiasikan dengan pemangku kepentingan setempat.