REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Akibat terkena bencana letusan Gunung Merapi, semua sektor di Kabupaten Sleman hancur. Karena itu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengajak masyarakat Sleman untuk bangkit.
''Sekarang sosialisasi saya mengajak masyarakat kabupaten Sleman khususnya yang terkena bencana untuk bangkit kembali. Karena bantuan itu tidak mungkin akan menyelesaikan semua masalah. Kecuali kita sendiri yang menyelesaikan masalah,'' kata Sultan HB X pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Jumat (13/11).
Begitu 'awas' Merapi diturunkan, dan para pengungsi kembali ke rumah, ekonomi mereka harus bisa berfungsi kembali. Misalnya, bagi yang pedagang sayur bagaimana supaya mereka bisa kembali ke pasar.
''Yang penting bagaimana harus dipersiapkan dana darurat untuk mereka. Meskipun dana cadangan provinsi DIY hanya Rp 5 miliar, demikian juga dana cadangan kabupaten Sleman juga hanya Rp 5 miliar, tetapi kalau kebutuhannya lebih dari itu, ya harus dicarikan,'' tutur dia.
Jadi, Sultan menambahkan, dengan keadaan darurat dimungkinkan untuk perubahan APBD. ''Kalau alasan pemerintah daerah tidak punya uang itu omong kosong. Anggaran untuk lainnya bisa dicoret dan diganti untuk kebutuhan dalam keadaan darurat. Namun hal ini tergantung pimpinan daerah berani atau tidak, karena undang-undang memungkinkan untuk perubahan APBD bila keadaan darurat,'' ungkap Raja Keraton Yogyakarta ini.
Lebih lanjut dia mengatakan kalau untuk keadaan darurat termasuk memberikan makan bagi para pengungsi dan memberikan modal bagi pedagang misalnya, itu wewenang pemerintah daerah. Namun kalau tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, harus antar departemen. Yang penting sekarang ini bagaimana di pengungsian itu air baik dan kesehatan para pengungsi juga baik serta mempersiapkan bila nanti para pengungsi kembali ke rumah bila keadaan sudah aman.